Dari penjuru kembara Saat saya mahu sekali diasuh agar menghormati sesama, saya diperlihat akan banyak pelanggaran. Saat saya belajar dengan tekun erti kerendahan hati, saya diperaga akan segala perihal keangkuhan. Saat saya mena'akul makna setia, saya turut membaca ayat mungkir. Allah ya Allah. Betapa Engkau Maha Mengetahui apa yang berjalan dalam lorong darah dan akal fikir kami; apa yang tersembunyi dan apa yang terlihat. Engkau juga yang kami mohon agar selalu menyuluh jalan terhadap banyaknya soal dan jawab yang bertelingkah. Antaranya melalui rutinitas al-Qur'an, ketika ini saya bersama-sama Surah Ibrahim: 24. Ia sesungguhnya mukjizat yang menunjuk arah dan ajaib dalam urusan penyembuhan jiwa. Saya membaca tentang kalimah thoyyibah itu seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya menjulang ke langit. Subhanallah. Allah ya Allah, bagaimana kata-kata yang baik, dapat mengubah jiwa, mengganti keliru dan segala sangka.
Posts
Showing posts from December, 2016
- Get link
- X
- Other Apps
Sejauhmana Sdr bersahabat kerana cinta? Membaca riwayat hidupnya yang mahu menebar risalah insani, menumbuhkan dalam hati Sdr hasrat yang sama. Memahami dirinya yang mencintai para murba, membawa Sdr untuk ikut serta. Sepertinya Sdr mahu sekali bersahabat kerana atas hubungan itu Sdr tidak diabaikan dalam setiap doanya. Dia akan bermohon agar Allah memperlihatkan Sdr yang benar dan diberikan jalan mudah mengikutinya atau sebaliknya melepaskan tiap yang salah untuk Sdr menjauhi. Bukankah janji Allah kepada dua sahabat yang saling mencintai kerana-Nya. Persahabatan itu pula tidak dituntut untuk harus dekat, sebaliknya dalam kadar berjarak juga yang dapat memperkenalkan jiwa. Subhanallah, luar biasanya persahabatan itu, ta'ajubnya persaudaraan sedemikian. Saya membaca pengakuan Imam al-Ghazali itu ketika mahu bersahabat dengan Syeikh az Zahid dalam halaman Bidayatul Hidayah. Subhanallah. Alangkah jika saya menemukan ketulusan itu. Bersahabat tanpa syarat. Bersaudara untuk s...
- Get link
- X
- Other Apps
Lukisan jalan ke Canselori oleh Azman Nor Saya temukan di tangga dewan utama universiti Kampus sudah mula sunyi. Meletusnya masa. Begitulah satu semester sudah menuju penghujungnya, sementara anak-anak mahasiswa mendepani ujian akhir. Hari ini saya mengurus dua kertas ujian mereka di dewan utama universiti. Mudah-mudahan bukan hanya mahukan gred yang baik tetapi seperti selalu yang saya ujarkan saat menutup kuliah, ingatan agar berikhlas hati dalam perihal ilmu. Melaksanakan tugasan bukan dengan hati yang terdera sebaliknya ia adalah latihan dan persiapan mendepani tikungan dan jalan yang tidak lurus nanti. Ya, kampus kian sunyi sedang saya sudah mulai rindukan rutinitas kami.
- Get link
- X
- Other Apps
Ya, keluarga saya sangat kecil khasnya yang di pihak Temasek; berbanding wilayah persanakan Zahar. Maka saya sangat menghargai persaudaraan; walau pernah awalnya oleh kerana terlazim dengan bilangan yang kecil, saya rimas dengan ramai dan riuh. Menuju negeri tua dan sendiri, saya kian menyanjungi saudara yang mengasihi dan melindungi. Saudara yang saling memberi perhatian dan mendukung. Hingga mungkin kedunguan saya masih dibelah keliru. Kadangkala sukar untuk saya mengenal ketulusan. Akhirnya mungkin sahaja membawa saya ke sebuah penjuru, berdiam lagi, cuba merapikan apa sebenarnya yang sedang saya jalani. Adakah ini perhatian terhadap kewujudan saya. Atau ia sebenarnya hanya angin (sebuah cerpen lama saya, "Benarlah Kata Angin itu, dan Saya Meneruskan Perjalanan ") yang sekadar singgah. Ya, terkadang saya sangsi akan tulusnya nurani.
- Get link
- X
- Other Apps
Naluri juga bersahabat. Percayakah sdr? Pada detik yang sama antara kita punya ingatan yang sangat berhubungan. Ia sangat misteri. Ia sangat rahsia sehingga membuat kita saling terpinga-pinga dan akhirnya mahu sujud atas kebesaran kuasa Allah yang mencipta. Dan bagaimana naluri dan nurani itu tertambat apabila salah seorangnya sudah pulang ke jalan datang. Kelmarin saya menerima khabar seorang yang budiman membangunkan rumah anak-anak tahfiz kembali ke Rahmatullah sedang beberapa masa ini saya sangat dipanggil-panggil untuk menghubunginya. Subhanallah. Rupanya kami bersahabat antara dunia yang berjarak. Subhanallah. Rupanya dia menyapa saya dari negeri yang sangat jauh. Saya juga mempunyai grup wassap yang sangat bermakna terkait dengan naluri rahsia ini. Kami, hanya bertiga, kami bersaudara dengan diikat sahabat yang kini berada di negeri jauh. Setiap kali kami bertemu adalah untuk mengenang sahabat kami yang baik itu. Kami mengulang kata-kata dan peker...
- Get link
- X
- Other Apps
Dalam perjalanan pergi dan pulang, rumah ke kampus, hampir setiap hari saya dibentangkan pemandangan yang mengesankan. Ya, paginya saya melihat mereka yang memulakan langkah untuk meraih nafkah. Ya, mereka berjalan kaki. Petangnya, lebih membuat saya insaf dengan kotornya baju, lelahnya wajah yang entah dimarah majikan dan hampir tidak ada apa yang dibawa pulang selain menjinjing kepayahan. Saya menebak darjah kelesuan mereka melihat hari esok bermula malam nanti. Saya sebak mengenang sikap sendiri yang memberontak dengan kerja yang bertali arus saban hari. Bukankah saya sering mengingatkan diri sabar dan syukur, sabar dan solah . Bukankah itu pesan al-Qur'an yang mahu saya simpan serapinya. Catatan beberapa hari ini, mengheret saya untuk memasuki ruang berdiam. Saya terkadang percaya, dalam diam banyak bicara rahsia yang tersibak. Dalam diam saya dituntun untuk lebih mengerti misteri nurani. Ya, untuk sekian kali saya memilih jalan ini, menuju Negeri Sunyi.
- Get link
- X
- Other Apps
Allah ya Allah. Saya dimaklumkan gegantung ini berpindah randah dari ruang legar PTSL ke DECTAR dan hari ini di Canselori. Malunya saya bukan kepalang. Pernahkah dalam perjalanan pulang ke sarang usai seharian di ruang kerja, saat memandu atau duduk di tren, Sdr melakukan introspeksi apa yang dilalui sepanjang hari? Mungkin antara bacaannya, ada yang menjadikan kita lebih baik daripada kelmarin. Ada juga mungkin membuat kita menggeleng lama. Apa yang diikrarkan jarang sekali terlaksana. Berjanji untuk menjadi sebaik-baik manusia yang bermanfaat buat semua ; sering berada di tikungan (yang aneh). Saya belum sempat berdiri di hadapan gegantung yang berpindah randah ini. Ya, saya membayangkan nantinya saya berdiri di tikungan yang aneh itu dengan wajah dusta. Benarkah nurani saya mengujar ikhlas dalam memberi? Benarkah saya menjunjung kerendahan hati atau tanpa sedar, ia saya khianati? Allah ya Allah. Ampunilah apa yang saya tersalah dan terlupa. Mudah-mudahan Allah ...
- Get link
- X
- Other Apps
Tidak jarang puisi mempunyai lorong takdirnya sendiri. Daripada kata yang tersaring dan rima yang mengiring. Saya sering terpukau dengan tamsilan dan makna rahsia yang disimpan penyairnya. Mungkin sahaja pena'akulan batin sang penyair tersimpang daripada apa yang saya maknakan, namun begitulah misterinya mengapung dan menebar banyaknya suara yang tak terdengarkan. Puisi dan takdirnya itu barangkali juga mewakili keta'ajuban waktu kecil saya (malah hingga kini) ketika melihat bulan penuh. Masih dengan tamsilan dan pena'akulan batin. Lingkungan bulan penuh itu menawarkan bukan sekadar cahaya yang menyilau seperti mantera pujukan tetapi jauh mengheret saya memasuki lorong kejadian dan mengakui jalan penciptaan. Benar, ia jalan yang Allah bawakan untuk saya agar sentiasa bahagia dengan bersyukur. Ini bunyinya catatan peribadi, entah siapa yang mengerti.
- Get link
- X
- Other Apps
Duduk berhadapan dalam kuliahnya siang tadi, membawa saya hampir 25 tahun lalu. Ternyata masih begitu gayanya menyampaikan ilmu. Saya yang mencatat nota, ghairah sekali mengumpul kata yang cantik, metafora yang memukau. Semuanya itu seperti puisi yang sampai ke nurani. Itu antara jalan saya menjadi penulis awalnya. Ya, mendengar kata-kata yang terpilih. Pedomannya buat mahasiswa saya tentang keperluan berbilang bahasa dan membaca, sejak dulu juga kepada kami. Terlalu banyak himpunan kenangan saya sebagai mahasiswa di bawah bimbingannya dan begitulah banyak budinya yang tak akan pernah hilang kerana ia ternyata menumbuhkan saya sekarang...
- Get link
- X
- Other Apps
Benar. Setiap hari saya bersalawat. Dan setiap kali itu saya merindui Rasulullah. Saya pernah bertanya kepada dua lelaki di rumah, apa episod kehidupan Rasulullah yang membikin hati mereka sebak. Zahar akan kekal menjawab saat Aisyah melempar piring berisi kurma sebagai protes dan cemburu lalu Rasulullah mengutip kurma yang jatuh dan menggantikannya dengan piring yang baru. Subhanallah. AM pula mengingat kisah Rasulullah mohon agar bukit tidak menghempap penduduk Taif yang enggan beriman kepada Allah. Malah Rasulullah mohon petunjuk buat mereka dan berdoa agar baginda sendiri dapat terus bersabar. Subhanallah . Dan saya akan selalu mahu menangis apabila mengenang betapa pemaafnya Rasulullah. Saya teringat kisah bagaimana Rasulullah menyuap makanan kepada seorang pengemis yahudi buta yang sekian lama membenci baginda. Dia hanya tahu pemilik tangan yang memberinya makan selama ini adalah baginda Habibullah, setelah kewafatan baginda. Sejak semalam di masjid-masjid yang kami ...
- Get link
- X
- Other Apps
Tugasan cuti sekolah AM kali ini adalah hafazan surah al-Mulk. Saya bersyukur dengan keputusan Ustaz Lukman ini. Membaca al-Mulk bersama-sama al-Misyari hampir setiap malam sebelum tidur, menjanjikan harapan besar kami, AM akan menguasai surah ini dengan cepat. Sesekali saya memeriksa bacaan AM. Sesekali AM pula mahu menguji bacaan saya. Selaku orang tua, banyak yang saya lupa. Dan AM dengan sinis membantu saya mengingat dengan memberikan petunjuk ayat tertentu. Ternyata saya belum lancar, mummy..mummy..tak apa nanti AM ajar lagi. Allah ya Allah, saya berasa tua benar!
- Get link
- X
- Other Apps
Mesra, saya sering dipanggilnya kanda. Saya mengenali Azman Ahmad sebagai anak muda yang sangat cepat tumbuhnya dalam wilayah kami. Mengenali dia lama dulu dalam bengkel penulisan KEPEZI, saya percaya lingkungan tempat kerjanya di DBP, antara yang membantu dia tumbuh rancak. Baru hari ini saya tahu jarak umur kami tidaklah begitu jauh jurangnya. Ya, dia kelihatan jauh lebih muda daripada usianya, 42 tahun. Dan hari ini berakhirlah angka itu. Daripada sahabat KEPEZI juga, Dil Froz, saya menerima kiriman pesanan yang mendebarkan, Azman Ahmad pulang ke Rahmatullah di Lebuhraya Duke setelah dilanggar lari. Allah ya Allah! Tak akan siapa pernah tahu apa yang akan berlaku sedetik nanti. Al Fatehah buat Azman Ahmad, adinda sahabat yang baik buat kami.
- Get link
- X
- Other Apps
Rindu. Bilakah agaknya ia menjadi api yang liar. Adakah seperti bersyukur saat hujan lebat setelah musim kering yang sangat panjang. Atau adakah datangnya seperti melihat bulan penuh yang cantik di langit malam yang berjelaga dan ia sangat menyihir. Rindukah ini sedang dalam gundah yang lama, saya sering bermimpi. Alangkah dia yang sangat mengerti sebelum saya menyatakan kekeliruan yang bersarang di hati. Alangkah saya dinaungi kasih sayangnya walau kami tiada hubungan darah saudara. Alangkah dia sangat melindungi ketika orang lain hampir tidak mempeduli. Dia yang meyakini apabila banyaknya curiga berselerak di mana-mana. Ya, dia yang saya sanjung kerana banyak menuntun kedunguan saya tentang hakikat kejadian. Rindu sekali.
- Get link
- X
- Other Apps
Beberapa hari ini banyak sekali saya melihat pertelingkahan. Antara radius hasrat dengan takdir yang tertulis. Antara gelisah mengharap dengan kononnya memiliki. Ya persis kata Hamka, orang gelisah kerana mengharapkan yang baru, dia lupa keadaan kekayaan yang sedia ada. Apa lagi yang saya diajar, jika tidak untuk tahu bersyukur. Ya, syukur terus! Dalam musim hujan yang mulai panjang ini, saya suka sekali berdoa dan berdoa saat luruhnya.