Posts

Showing posts from January, 2020
Image
Saat saya tercari-cari tempat bertanya dan bersandar harap, tidak seperti dahulu, akan cepat sekali saya bertemu dengannya. Namun, bukankah Allah itu Maha Mengatur. Saya bertemu dengan sosok kebaktian juga. Seperti dahulu dia pernah datang dan membentang banyak sekali kesanggupan. Malah, dia pernah memiliki kepercayaan saya.
Image
Perempuan itu tak bisa dieja kecantikannya;  ia adalah kalimat utuh yang tak cukup sekedar dilisankan. SDD
Image
Angin panas dan kering, membawa saya mahu mencari ruang nyaman. Mana lagi lingkungan yang tenteram selain daripada duduk di samping al Qur'an yang menyejukkan, Sdr. Saya sudah hampir menjelang juz penutup. Bertemu dengan kisah Tsamud dan Aad yang dihukum dengan petir dan taufan, saya membaca akan hawa dan wabak yang tidak menentu sekarang ini adalah petaka. Saya mahu belajar terus kisah saat yang tetap berlaku. 
Image
Saya menyitir Rumi bahawa kehidupan ini adalah ketimbang antara upaya mempertahan dan melepaskan. Saya pernah menulis entri ini pada Januari 26 2018, ya hampir dua tahun lalu. 
Image
Sibuk tetangga Tionghua saya membersihkan laman menjelang CNY, sibuk saya membersihkan hp yang sudah tidak ada ruang untuk saya tambah apps untuk keperluan kerja. Merapikan banyak fail termasuk foto yang ratusan, memindahkannya ke pc, mungkin saja tangan tua saya akan menghilangkan banyak foto kenangan. Menjelang usia begini saya sudah hampir tidak peduli pada foto. Saya juga sebenarnya tidak gemar difoto (apa lagi swafoto). Saya teringat juga seorang tetangga di pejabat pernah berkata begini, tidak perlu difoto, simpan semuanya dalam dada dan ingatan. Bagaimana nanti bila lupa memadam semuanya. Lupa menjadi lara. Bagaimana.
Image
Tidak jarang saya melihat dia adalah kuda yang berlari dengan sangat berseni  seperti yang terdapat di lapangan kerikil Cappadocia. Dia kelihatan cantik sekali berselang dengan belon udara panas gergasi yang beraneka warna antara celah perbukitan dan lurah. Mereka menjadi belang pelangi yang memadam setiap lara. Dia adalah sahabat yang menemani setiap kali saya sendiri dalam perjalanan paling sunyi. 
Image
Dari langit dini Danau Sukma saya melihat dia. Saya melihat luka. Ternyata dia masih mahu bersahabat. 
Image
Semalam, saat pulang dalam hujan petang, membelah jalan sejarah yang rupanya adalah bayang. Pohon sukma juga tidak jarang lagi daunnya. Itu juga adalah rayanan. Sementara rintik rinai  yang datang berdiam di cermin kereta, adalah kejujuran. Dengannya saya diajak berterus terang. Ayuh jadi tulus, suaranya antara sempit jalan dan sesak dalam dada.
Image
Saya sedang bertungkus lumus memeriksa ratusan kertas jawapan ujian akhir dan tugasan mahasiswa. Ujian buat saya pula adalah kejujuran. Saya temukan sekali lagi mahasiswa yang meniru! Pengalaman membantu mengesan tulus atau tidak peribadi mahasiswa saya. Naluri melorongkan jika ada yang berpura-pura dan mengenakan tutup muka. Saya sudah tua dan pastinya isyarat semiotika banyak mengirim aneka makna. Saya rasa sekali dipermainkan. Perih, Sdr. 
Image
Minggu dan bulan yang penuh sejak tahun baru membuka diri. Ya, masih sempat saya melihat bulan penuh di langit dini hingga menjelang pagi. Saya masih seperti dahulu, sangat taajub pada bulan penuh. Padanya ada kesaktian yang menyembuh. 
Image
Kami sudah berjarak, jauh melangkaui samudera. Sejak membuka tingkap tahun baru, saya kehilangan banyak. Semalam. Kelmarin. Dan hari ini juga. Hilang satu demi satu. 
Image
Dewan Sastera pembuka 2020.  Foto saya dan cerpen lama Suami Saya Tidak Melakukannya! disiarkan.
Image
Persuratan. Sdr ada masalah memahami nama itu? Nanti saya tuliskan sebuah kisah. Perihal bangsa yang sudah hilang nama dan kehormatannya.
Image
Gali sumur dari pulau ini. Jadikan lebih banyak sumur agar samudera berlari masuk memenuhi. Cungkil lagi agar terserap segalanya menjadi segara. Gali Mathnawi ini. Ia menjadi minuman jiwamu. - Rumi -
Image
Saya jarang sekali menerima titipan bunga segar.  Apalagi datangnya merai membuka tahun baru. Bunga tiga bulan ini menyembuh tiap pedih.