Dalam berjarak, ternyata  dia masih memasuki sela mimpi.  Dan bukankah mimpi tidak jarang menghantar isyarat. Kami masih berjarak di sepanjang jalan malam itu. Seperti sahabat kabut yang membentangkan dirinya setiap kali saya pulang lewat senja. Dia ada, namun saya bukan hanya tidak dapat meraihnya, malah dia semakin dibalam hijab kabut. Dia tiada dalam ada. 

Comments

Anonymous said…
Seperti kebiasaan senja yang ditempuh, menatap pohon sukma yang tetap ada di situ.
Mawar said…
Sdr Anonymous
PS yang sudah hampir hilang dilanggar ribut kencang.
Liza said…
Semakin jauh, mampukah saya meraihnya