Usai minggu-minggu Syawal, saya kian dan akan sering berterbangan. Selalu juga apabila menjenguk kotak panjang tingkapnya, saya suka melihat kawanan awan sama ada yang berada di hujung langit atau yang berhimpun mengapung di bawah sana. Saat pesawat diselubungi kabut tebal, saya merasakan tersingkap hijab yang memisahkan saya daripada wilayah nyata. Saya memejam mata dan mula memasuki mandala halimunan. Antara rayanan dengan kenyataan, yang memisahkan kami hanya satu garis tipis - rasional. Dalam narasi awan, saya didatangi plot yang merangkul perhatian. Sesekali saya merasakan seperti menyertai dunia pari-pari. Setiap yang saya lalui sangat mengamankan dan mempesona. Sebaik kami disergah gelora antara jalan dengan persimpangan, pandangan saya kembali menangkap tingkap kecil pesawat. Saya kembali bersandar di kerusi dengan tali keselamatan yang menjerut, dengan sekilas pramugari melintas. Ya, saya kembali di sini.

Comments

Liza said…
Sdr Mawar
Selamat terbang tinggi
Anonymous said…
Berpergian sentiasa membuka ruang lebih luas untuk berfikir, menaakul, mengimbas, merenung dan mengintrospeksi. Banyak yang terhijab semakin dirungkai dengan penuh taazim. Pastinya Sdr akan memanfaat ruang yang diperoleh dengan penghasilan karya beraras tinggi.
Mawar said…
Sdr Liza
Terima kasih!
Mawar said…
Sdr Anonymous
Semoga. Rungkaian hijab yang lebih mewaraskan dan membijaksanakan untuk mendepani pertelingkahan, Sdr. Terima kasih.