Ia riwayat tentang angin. Ya, angin. Sedang siangnya saya sempat merakam detik indah cinta dia terhadap perempuan pikun itu. Berlari sekejap meninggalkan tugas pejabat, saya mendapatkan dia, sahabat sejak kecil; sahabat yang bermata sayu sejak dahulu. Kuatnya hati saya mendesak untuk datang menyatakan kesedihan, dan rupanya perempuan pikun itu menuju jalan pulang lewat malam tadi. Saya sebak saat menerima perutusan diniharinya. Allah, ya Allah kepada-Mu tempat kembali. Al fatihah buat bonda Mariam Abu Bakar. Mudah-mudahan perjalanan pulangnya diraikan semua yang di langit. Nasihat al Qur'an yang terbaik saat pedih ini ialah sabar dan solat, duhai sahabat.

Riwayat Angin dari album lama
Benarlah Kata Angin itu, dan Saya Meneruskan Perjalanan. Kebetulan sahaja dentingan yang datang semalam juga membawa narasi tentang angin dan perasaan. Ah, kuatnya simpulan hati...


Comments

Semoga Allah merahmati arwah, dan kematian sebagai pesanan kepada khalifah yang masih dipinjamkan nyawa...
Mawar said…
Far :-)

Mudah mudahan...