Pahang, negeri yang hampir setiap tahun saya lawati, masih ditenggelami air. Maka doa kita masih panjang untuk mereka. Malah untuk saudara kita di Terengganu (negeri cantik yang saya cinta) dan Kelantan (mengingatkan saya kepada cerpen lama Narasi Cinta di Pulau Seribu Kubah) yang mahu mulakan kehidupan baru, kita masih doakan semoga mereka diberi ketabahan dan saya menambah juga mudah-mudahan mereka mudah beribadah, mereka dikasihani dan diampuni Allah. Ya, Pahang masih dalam bencana. Namun adakah kita melihat banjir benar-benar sebagai bencana? Adakah kita menerima bah sebagai petaka? Atau ia satu refleksi yang menuntut bacaan tersendiri. Atau seperti kata Rumi, ada rahmat dalam perutusan duka. Ya, apakah bacaan saudara terhadap yang berlaku itu?


Comments