Saya tidak meraikan tahun baru 2018. Saya hanya rasa terlibat kerana ia cuti umum, jika tidak saya akan meneruskan rutinitas pagi ke pejabat dan menjalankan kerja seperti selalu. Waktu itu baru saya sedar bahawa semua orang sedang bercuti. Pernah berlaku saya datang ke pejabat pada hari cuti umum dan mendapati fakulti gelap gelita. Ya, saya memang lucu. Lugu juga. Bagi Sdr yang meraikan, semoga 2018 lebih merupakan tahun kejayaan. Saya hanya mahu jadi lebih baik, walau hakikatnya saya tahu saya tidak lepas. Saya sering kandas. Oh ya, menuju tengah malam nanti, tidur saya akan dikejutkan dengan bising mercun dan gegar bunga api. Setiap tahun begitulah. Saya akan menjengah jendela kamar, mendongak ke langit malam dan kemudian menyambung lena.
Posts
Showing posts from December, 2017
- Get link
- X
- Other Apps
Saat saya mengetik ini, hujan petang mengguyur dengan celahan geluduk. Bersandar dan memerhatikan hujan dengan turut mendengar suaranya, ternyata merupakan seni alam yang terindah. Apalagi sebentar, azan akan menyelinap antara basah, resah dengan belahan jurai palma yang berkawan di luar jendela. Sekejap reda dan bertukar guruh lagi, saya pernah mengharapkan agar gerak dan deru hujan akan terus dan terus bersama-sama saya di ruang kerja, menuju penutup tahun ini. Mungkin ini juga kesempatan untuk berdiam, menghimpunkan segala jalan panjang yang jelas sekali singkat apabila dikenang. Benar, bukankah berulang kali diingatkan, hanya jika kita benar-benar mengetahui, sebentar saja kita di sini. Malang sekali, sayalah yang kerap lupa. Saya.
- Get link
- X
- Other Apps
1933 - 2017 Tidak kerap saya bertemu sosok terhormat ini. Sesekali ke Utara atau bertemu dalam acara rasmi di Ibu Kota. Namun antara ziarah yang tak mungkin saya lupa, pernah saya catat dalam entri 24 Januari 2014. Antara jalan rahsia yang sering dibentangkan, hati saya dapat dibacanya dengan cermat. Jelas sebutannya, Mawar harus selalu syukur dan sabar. Saya tidak akan melupakannya, pada ketika saya sangat memerlukan tuntunan dan ketika saya seperti terlupakan sekian nikmat yang Allah kurniakan. al Fatihah buat Cikgu Shahnon, segala yang datang dari-Nya akan kembali jua pada-Nya. Semoga diampuni dan diterima di sisi-Nya.
- Get link
- X
- Other Apps
Sejak kecil saya sukakan kupang. Saya sering lupa bahawa saya anak kelahiran pulau yang pasti ada keterkaitan dengan pantai, angin asin yang melekit di kulit dan hidupan karangannya yang cantik. Ya, kupang. Ia tidak kurang menyangkutkan kenangan waktu kecil yang sehingga sekarang menjadi capahan pertelingkahan bawah sedar. Berdiri di tikungan yang asing ini, saya seperti mahu berlari ke teluk atau beluk belahan tanjung mana yang mahu menerima galau yang bertimpa timpa. Atau mungkin juga tidak ada yang dapat memahami. Atau mungkin narasi tentang kupang ini sama sekali sukar dimengerti. Ya, ia ternyata bukan hanya perihal kupang yang suka saya rapikan karang hijaunya yang berlapis tona. Ia bukan hanya tentang keenakan urat jingganya. Saya fikir ia melangkaui makna kehadiran serta kewujudan yang kian tidak berjejak.
- Get link
- X
- Other Apps
Fakulti yang kian sunyi. Jalan kampus yang sudah tidak perlu saya berlari lari dengan bas dan kenderaan mahasiswa saban pagi untuk menuju kotak letak kereta. Mahasiswa mula memasuki minggu belajar sendiri, sebelum menduduki bulan ujian sepanjang Januari. Sangat jelas riangnya bunyi unggas di luar ruang kerja saya, untuk menjadi dalil kesepian kian mengepung lembah hijau kami. Begitu juga sunyi dan sepi akan menjadi sahabat paling mengerti saat yang lain datang dan pergi seperti angin yang lewat dahan, antara kenangan dengan harapan. Saya meninjau pelbagai tugasan yang masih di meja dan folder komputer, tarikh akhirnya bersambung ke Januari. Ia berwajah sepi juga.
- Get link
- X
- Other Apps
Sebuah lagi hasil gubahan yang saya senang melihatnya di anjung rumah sahabat yang saya kunjungi beberapa minggu sudah. Ya, rumahnya yang menghala ke titik paling hujung tanah besar kami. Mudik ke pantai dan teluk atau sebenarnya saya menuju jalan rahsia mencarinya. Ternyata ia perjalanan panjang yang aneh berlapis bingung untuk mengambil arah mana; kiri, terus atau membeluk ke tikungan tenggara. Sedang saya tahu jalan mana pun yang saya pilih, nanti ia masih tidak akan termakbul. Dan saya akan menjadi sangat hiba mengenangkan tidak akan ada yang saya temukan melainkan kesempatan yang tidak mungkin dapat saya rangkul apalagi memiliki. Akhirnya seperti si ikan dalam lukisan batik ini, dengan sirip kecilnya ia kembali ke jalan mula, antara mahu terus mengenang dengan melepaskan setiap apa yang datang atas nama perih atau saja sengsara.
- Get link
- X
- Other Apps
Lukisan asal ini dirakam dari penjuru kediaman seorang sahabat zaman sekolah yang sempat saya berkunjung. Pohon aslinya pernah saya pelihara di sepanjang pagar rumah lama. Mengasihi semalam, saat kebersamaan yang ada, kadangkala menjadi seperti angin di pantai. Sering ia menjadi mimpi. Tidak jarang ia bertukar menjadi kelinci yang selalu hilang di celah daun dan kesempatan untuk mengelusnya. Aneh memang. Seperti semalam juga yang mengheret saya ke runut yang mengelirukan.
- Get link
- X
- Other Apps
foto dari negeri salju i Saya menyalin dari tulisan kalbu. usai jalan menuju teluk banyak yang ditemukan dari cambah, putik dan kudup nestapa hinggap di karang, kelong dan keasingan aneh juga dari urat khatulistiwa, kelelahan hujung tahun memanjat ke lajur salju yang sepertinya mahu memujuk lalu ternyata ia semakin menganjur menjadi hijab tipis menghimpun kenangan, kebersamaan dan kesempatan. foto dari negeri salju ii
- Get link
- X
- Other Apps
Seperti jalan menuju teluk, tidak tahu apa yang akan kita temukan di laluan yang landai atau tiba-tiba nanti pemanduannya memacu sedikit membukit. Entah sama ada kita harus berhenti di tebing atau sahaja dibiarkan menunggu seenaknya angin kering lagi asin mengapung beraduk dengan kepentingan sendiri. Masih banyak yang tidak pandai diterka. Begitu berlapis kedunguan saya untuk selalu penuh ta'azim menerima apa juga tampang takdir mahupun surat nasib yang melayah lalu hinggap di riba.
- Get link
- X
- Other Apps
Saat tarikh akhir tugasan yang saling bertindan-tindan dan akhirnya menindih kepala dengan migraine yang berat, puisi ini memujuk saya, datangnya seperti memijat dan mengelus penuh kasih: dari sayap-sayap burung kecil itu berguguran sepi, sepiku saat terhenti di sebuah taman ini daun jatuh di atas bangku di antara datang dan suatu kali pergi beribu lonceng berbunyi kekal sewaktu bercakap kepada hati lalu kepada bumi. Di sini aku menanti Puisi dari cd Sapardi Sebuah Taman Sore Hari. Pernah ia mengapung pada suatu senja, ketika bersusun kereta sepanjang menuju jalan pulang. Ia sebenarnya turut mengapung sama rasa dan getar paling rahsia dan sulit untuk dialih wahana.
- Get link
- X
- Other Apps
Disember ternyata tidak lagi menjadi bulan yang dinanti-nanti untuk bercuti. Selain daripada Disember yang harus berbahagi petak takwimnya dengan Januari, dan ia sangat berlarutan panjang. Tidak seperti dahulu 31 Disember adalah garis penamat dan esoknya kita akan menumbuhkan ikrar baru. Keazaman untuk berlaku baik dalam segala hal, hampir menjadi mitos yang melucukan. Sedang kita cuba menjadi lebih baik daripada semalam (seringnya saya kandas), berlaku hampir selalu. Ia terjadi dalam beberapa ketika saat kesedaran untuk kembali menyala-nyala atau ia seperti melihat kelibat sahabat saya si Putih (yang sudah lama perginya entah ke mana), melebarkan bukaan sayap untuk melayah. Indahnya untuk kembali. Nyamannya untuk kembali. Kesedaran ini getarnya sama ketika saya membuka halaman pertama buku catatan harian baru. Saya akan menulis dengan tinta yang jelas, semahunya dirapikan, cursive yang saya lunakkan seperti waktu di sekolah rendah saya diajar menulis sambung . Iya, saya mahu
- Get link
- X
- Other Apps
Untuk dua tahun menjalani penyelidikan di bawah dana KPT, saya mempunyai seorang pembantu. Ya, seperti PA. Alhamdulillah syukur. Enaknya mempunyai seorang pembantu yang banyak meringankan kaki tua saya untuk berurusan di tempat lain. Pembantu saya ini, namanya F, selain cekap memandu untuk membawa saya ke mana-mana, juga kelihatannya kami mempunyai citarasa yang sama. Sehingga F pernah memberitahu saya, beliau sudah mengenali saya. Cepat saya menjawab. Belum. F belum mengenali saya lagi dan saya menyambung di dalam hati, kerana saya sendiri belum mengenali hati saya sepenuhnya. Hati saya yang selalu berbolak balik, selalu berbeluk beluk dan tersandung dan jatuh. Allah ya Allah. Sukar sekali rupanya untuk kenal hati sendiri. Apalagi untuk kenal hati orang lain. Hati dia yang sama sekali asing. Dia yang sama sekali jauh. Dia yang sama sekali menyeret saya ke wilayah aneh ini.