Rumusan Siri Penyendirian Saat di wilayah penyendirian, kita melihat betapa Allah itu adalah Penguasa sebenar. Allah Pemilik segala kekuatan yang ada. Penyendirian ini adalah ruang pembersihan, pertaubatan dan penyerahan. Di situlah letak titik Rahmah. Terima kasih kepada sahabat Selandia Baru yang menitip beberapa pesan asuhan ini. Saya mohon petunjuk yang lurus dalam setiap jalan selepas ini, setelah banyak keluk pelanggaran dan keingkaran sendiri, bukan khilaf siapa siapa. Benar, ini adalah titik Rahmah.
Posts
Showing posts from March, 2020
- Get link
- X
- Other Apps
Siri Penyendirian 4 Muhammad tercinta bertahannuts di ruang penyendirian perbukitan Cahaya. Di penjuru kecil Hira', wahyu kerasulannya menjadi sejarah. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia daripada segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu yang Maha Mulia, yang mengajar manusia dengan pena. Dia mengajar manusia apa yang tidak diketahuinya (al-Alaq: 1-5). Penyendirian ini menuju jalan mengenal kebesaran Allah, menginsafi makna penciptaan dan keterbatasan manusia.
- Get link
- X
- Other Apps
Siri Penyendirian 3 Tujuh pemuda menuju gua penyendirian di Nikhayus, menjarakkan mereka daripada kezaliman Diqyanus. Bagaimana dalam penyendirian tiga ratus tahun, pengharapan mereka, Wahai Tuhan kami, kurniakanlah kami Rahmah dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (al-Kahf: 10). Dalam penyendirian, yang dipohon hanya kasih sayang dan petunjuk-Nya.
- Get link
- X
- Other Apps
Siri Penyendirian 1 Pelarian Yunus daripada penduduk Niwana yang ingkar. Lalu marah dan kecewanya dibawa ke jalan penyendirian. Dalam ruang penyendirian itu, Yunus di dalam perut nun, maka Allah Mengampuninya. Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang yang zalim. (al Anbiya': 87)
- Get link
- X
- Other Apps
Saya berkhidmat di sebuah institusi yang pada dasarnya sangat mengangkat Bahasa Melayu. Sejak wabah meliar, banyak pemakluman dari majikan, kami terima dalam dua bahasa iaitu bahasa Melayu dan bahasa Inggeris. Saya menebak, bahasa kedua itu digunakan mungkin untuk mahasiswa luar negara yang belum sempat memahami bahasa Melayu. Kelmarin majikan kami mengirim emel seperti sebelumnya dengan nama Perutusan NC. Ia dimulakan dengan versi bahasa kedua diikuti dengan bahasa pertama. Peribadi saya pernah menulis kepada majikan saya itu, bagaimana selayaknya bahasa pertama didahulukan dengan kedudukan institusi kami yang terhormat. Setelah beberapa sapaan, saya percaya majikan saya tidak memahami bahasa sukma saya. Maka kali ini saya biarkan....
- Get link
- X
- Other Apps
Februari 21 lalu sewaktu hadir di acara Persada tentang Corvid-19, seingat saya hampir semua pakar dalam panel mendakwa Corona ini adalah virus baru. Saat yang sama saya teringat beberapa maklumat tentang virus yang kurang lebih sama disebut dalam novel The Eyed of Darkness (1981) oleh Dean Koontz atau buku ramalan End of Days: Predictions and Prophecies About the End of the World garapan Sylvia Browne . Begitu juga ada ulama yang meramal virus ini ratusan tahun lalu. Saya juga pernah menonton Contagion (2011) yang mirip cemasnya C-19. Beberapa hari ini kian kerap kita mendapat maklumat bahawa kajian dilakukan, malah, di Makmal Genomik Biovalley-UKM pernah menjalankan penyelidikan penjujukan genom dua coronavirus zaman kepimpinan NC Prof Dr Mohamed Salleh Mohamedd Yasin (2003-2006?). Kita juga dapati makalah ditulis dalam Clinical Microbiology Reviews Oktober 2007 "Severe Acute Respiratory Syndrome Coronovirus as an Emerging and Reemerging Infection." Bil...
- Get link
- X
- Other Apps
Sdr, buku ini kecil dan tipis. Boleh sahaja saya menyudahkan bacaan dalam beberapa minit. Namun sejak mendapatkannya, saya mengulang-ulang baca bab dua - stop focusing on yourself , dan saya belum berpindah bacaan. Mengapa? Ternyata selama ini saya selalu melihat pada pertelingkahan yang saya alami. Ia menjadi titik tumpu saya. Kepedihan saya. Derita saya. Kedunguan saya. Semua yang menghimpun kekecewaan saya. Sedang di belahan satu lagi, ada yang jauh lebih bermakna. Saya lupa, di balik itu ada Rahmah Allah. Allah yang Maha Mengatur. Allah yang Maha Mengetahui. Allah yang Maha Agung. Bukankah, saya harus melihat rangkulan Allah penuh kasih sayang saat saya mahu jatuh.
- Get link
- X
- Other Apps
Hari ini hari terakhir saya di kampus sebelum perlu berdiam di rumah bermula esok sehingga hujung bulan. Ia ternyata pengalaman baru hampir untuk semua orang. Saat mengetik ini saya sedang menunggu mahasiswa hadir secara maya lewat kuliah dalam talian. Malangnya belum ada yang muncul sejak tadi. Saya sedang fikir apa yang mengisi dua minggu nanti. Membaca. Menulis. Berlama-lama dengan al-Qur'an. Memeriksa tugasan mahasiswa. Memasak juga. Bagaimana dengan Sdr, sedang kita tidak boleh ke mana-mana...
- Get link
- X
- Other Apps
Kampus kami yang lengang. Di mana-mana sepi. Semakin sunyi. Kita hanya bertemu secara maya dan ia pastinya jadi aneh lagi. Hubungan yang sedia longgar seperti kian putus. Tiada bersalaman. Tiada jemaah di musola. Kita mula mengurung keterikatan. Walau sebenarnya kita masih dekat. Bukankah selama ini kita persiakan banyak kesempatan. Selama ini kita gagal memanfaatkan keluangan. Nah, ini saat perenungan, apa yang sudah kita jalani tiap inci.
- Get link
- X
- Other Apps
Aneh, kali ini cara saya meraikan sahabat yang menerima menantu. Saya hadir sebagai penyambut tetamu. Berdiri di pintu dan menerima kehadiran ramai dengan pensanitasi. Dalam riuh wabah, saya mengambil pendekatan mendoakan kesejahteraan mereka yang datang. Saya mahu mengambil kesempatan ini menggenapkan mohon keafiatan dan perlindungan buat semua. Mudah mudahannya kita bersama-sama keyakinan dan kepercayaan bahawa cukuplah Allah bagiku. Dia sebagai Penolong. Dia sebaik-baik Pengurus. Selamat Pengantin Baru ananda Ariff & Shahira.
- Get link
- X
- Other Apps
Dini ini saya melewati baris surah al A'raf tentang adab berdoa. Antaranya, berdoa dengan rendah hati, suara yang lunak, dengan penuh takut dan menggenap harap. Saya mengenang apabila doa menjadi rutinitas. Doa sebagai tulisan di atas kertas yang diulang ulang tanpa pengertian. Doa yang mungkin sahaja tidak difahami maknanya sama sekali. Doa yang hanya dilafaz namun tidak berbekas. Apalagi doa jadi buru-buru. Doa jadi upacara sehingga hilang rima sukmanya. Doa yang tidak ada jeda, bagi merasakan hubungan erat dengan apa yang dipohon. Saya selalu melihat tangan yang mengadah sewaktu berdoa. Selalu melihat diri saya sedang mengemis. Saya mahu berdoa setulusnya, sebagai amalan dan kepercayaan bahawa saya punya tempat meminta. Satu-satunya.
- Get link
- X
- Other Apps
Saya dibacakan sahabat lama, Chew FP terjemahan puisi langka China ini oleh Li Shangyin. Puisi Tanpa Tajuk. Saya pajangkan di kamar kerja, titipan Adibah dari Beijing di atas bidang selampai sutera, dua dekad sudah. Saya sunting langgam barisnya jadi begini, Sukar sekali untuk meninggalkan, sebagaimana begitu payah saya mencarimu antara hijab Banyak kembang yang gugur dengan gemuruh angin timur, yang dihantar gelombang jauh Aneka tamsilan yang didatangkan lewat serangga sutera atau kandil yang luntur cair Itu adalah pengabdian Itu adalah masa yang terhindar Sedang cermin pagi dan dingin malam melenyapkan usia Sedang tidak banyak jalan yang dapat dipilih menuju pergunungan Pengshan Sedang saat yang sama, si unggas kecil mengintai resahku dari tepi jendela.
- Get link
- X
- Other Apps
Saya diberi kuliah bermakna ini tentang luka dan penyembuhan. Ke manakah hala kita apabila sakit? Benar, saya akan segera mencari ubat, Sdr. Kotak first aid. Cemas dan bergegas ke klinik. Saya ternyata silap. Ustaz Iqbal menasihatkan agar saya patuhi jalan ini. Pertama, terus menuju langit. Redho melihat luka. Itu ubat yang pertama. Sebenarnya jiwa kita yang memerlukan rawatan, Sdr. Jiwa kita yang sakit. Itulah jalan yang dikatakan kita diampuni lewat sakit, kita diangkat saat terluka. Harus ada introspeksi yang cepat apa yang sudah kita perbuat sebelumnya. Lalu, kita menyimpan harap dengan kesakitan itu, semoga diganjar dengan sesuatu yang jauh lebih baik. Masya-Allah tabarakallah. Kemudian, kita menuju apa yang ada di bumi buat menyembuh pedih itu. Kita ikhtiar berjumpa tabib yang ahli. Saya menangis. Betapa saya jauh dari langit, Sdr!
- Get link
- X
- Other Apps
Pesan Ustaz ZZ lagi. Usah tidur lewat. Hukumnya makruh. Saya baru tahu. Mata tua saya memang sudah tidak tahan untuk berjaga malam. Benar, tidak seperti dahulu. Saya tidak faham orang yang boleh bertahan melebihi jam 12 malam dengan mata terus melekat di wa, sejak siang. Sdr, saya mula rasa mahu buang wa ke dasar sungai atau laut yang dalam di hujung dunia. Selain cahaya wa yang memerangkap mata dalam gelap, bagus jika Sdr ada lampu meja di tepi. Saya selalu menggunakannya sebelum tidur untuk membaca. Ya, lampu yang nanti menemani Sdr berjalan jauh dalam mimpi.
- Get link
- X
- Other Apps
Saya baru sedar. Di tempat saya bekerja, setiap kali ada kolega baru yang menyertai kami, mereka diraikan dengan ucapan s elamat datang. Sebaliknya, tidak ada ruang diberikan kepada mereka yang bersara atau berpindah ke tempat baru. Memang aneh. Kami hanya tahu kolega yang bersara apabila menerima emel daripada mereka sendiri. Bukankah itu tanda kurang ajarnya kita, apabila dengan mudah dan cepat, melupakan. Namun kemudiannya saya menebak, mungkin juga ketua kami sengaja enggan mengucap selamat berpisah. Selamat tinggal . Bukankah itu ungkapan yang paling nyeri. Paling pedih.
- Get link
- X
- Other Apps
Saya sengaja memilih foto yang tidak mewakili keremangan filem Pet Sematary (ejaan sematary yang disengajakan). Rupa-rupanya filem seram ini dipindah dari novel Stephen King. Saya peminat genre seram walau akan terjerit jerit nantinya sewaktu menonton dengan cara mengintai intai. Ia kisah tanah perkuburan yang boleh menghidupkan semula si mati. Saya membaca filem ini sebagai tamsilan kepada manusia yang tidak dapat menerima kenyataan sebuah kehilangan. Akhirnya saya jadi tidak seram, sebaliknya saya mahu menangis. Mengapa? Saya juga antara yang sukar menerima hakikat sebuah kehilangan. Apalagi kehilangan yang dirancang lebih awal. Saya menderita dengannya.
- Get link
- X
- Other Apps
Saya sudah bekerja di tempat yang sama lebih 20 tahun (dan tidak bermakna ia masa yang sangat panjang). Selama itu juga saya melihat banyak perihal amanah (bukan parti) yang tidak dihormati. Sdr tahu, kami harus merakam masa masuk bekerja setiap hari. Tapi saya tahu, ada yang meminta rakan lain yang masuk pejabat lebih awal untuk bantu rakam masa, sedangkan mereka datang lewat. Ada yang masuk dan rakam waktu awal, tetapi selepas itu hilang ghaib di balik banyaknya hijab. Ada yang rakam waktu untuk hadir acara rasmi tapi hadirnya hanya untuk mendaftar, sebaik selepas itu mereka juga ditelan ke alam ghaib. Pelik. Untuk apa bermain-main dan mempermainkan amanah. Untung apa bermain-main dan mempermainkan amanah.
- Get link
- X
- Other Apps
Sdr tahu, sesudah al-Qur'an yang menjadi sahabat paling setia pada waktu dini, saya sering membaca puisi dari rak buku di rumah. Ia pastinya banyak mengasuh kemahiran berbahasa saya (benar, waktu dini, waktu semua orang begitu dekat dengan mimpi). Baris dan ruang kosong antaranya, selalu akan menganjurkan saya untuk membilang tiap keghairahan yang ditawarkan penyairnya. Seperti tulis Seno GA, waktu itu bukan keindahan permainan kata yang menjadi buruan. Ternyata kita mahu turut membongkar keindahan perjuangan hidup manusia, yang tersaring antara jeda, antara bunyi kata. Begitu saya tersihir pada waktu dini begini, pada saat zaman yang penuh godaan kesementaraan, tulis Agus N lagi.