Salam Arafah. Terus berdoa dalam berjarak.
Posts
Showing posts from August, 2017
- Get link
- X
- Other Apps
Lama dahulu sewaktu di Temasek, saya mengaji al-Qur'an di surau kampung kecil kami di penjuru Bukit Timah. Masih ingat, saya mempunyai seorang dua sahabat anak jiran yang saling menemani ke surau usai Maghrib, walau ia hanya sepelaung jauh. Walau dekat kami masih beriringan. Dalam beberapa cerpen mengenangnya, saya juga pernah menulis sekembali dari kelas mengaji, pada musim kuih bulan dan tanglung tiba, sahabat Tionghua kami akan sedia menunggu. Bahagia dengan cahaya tanglung dalam jelaga malam, menebar riang, kami menjamah manisnya kuih bulan dan persahabatan. Begitulah antara pecahan ingatan dan kenangan. Alangkah sepi sebenarnya tanpa sahabat mengaji, sahabat al-Qur'an, mahupun sahabat solah. Biarlah saya kehilangan seribu sahabat lain, asal saja dia masih ada, walau sebenarnya jauh daripada nyata. Ya, saya rindukan sahabat al-Qur'an dan sahabat solah saya.
- Get link
- X
- Other Apps
Kerap saya mengulang baris Rumi, dalam kesenyapan kita akan mendengar dengan lebih larut. Enak juga berdiam. Seperti melangkah masuk ke ruang tengah kutubkhanah, kita bertembung aksara yang membariskan maksud akan ingatan. Atau saat kita menyertai galeri lukisan dan arca, kita berpapasan dengan keping-keping kenangan. Benar, sunyi sering membentangkan keluasan agar kita lebih menjadi saksama. Saya yakini juga ia menawarkan pengertian. Dan ia sama sekali tidak bererti adanya jarak.
- Get link
- X
- Other Apps
Semakin kita menuju hari besar Zulhijjah. Kian kita mahu membenarkan apa yang dimaksudkan dengan pengorbanan. Saya memetik baris Sister Yasmin Mogahed, apa yang dikorbankan sebenarnya adalah ikatan. Seperti Nabi Allah Ibrahim yang diminta mengorbankan puteranya, bukanlah sebenar leher Ismail yang menjadi sasaran. Apa yang mahu dirungkai adalah ikatan. Apa yang mahu direngkuh adalah pembebasan akan sesuatu yang sangat dicintai. Subhanallah. Saya sedang belajar akan perihal melerai, merungkai, membebaskan ikatan yang beberapa waktu ini dengannya saya jadi menggenap, bahkan berpaut dan larut. Ternyata jauh sekali jalan saya menjadi pintar.
- Get link
- X
- Other Apps
Saya berdusta jika saya katakan saya tidak pernah sekali berbohong dalam hidup. Sering juga saya berdalih untuk mententeramkan jiwa sendiri atau orang lain. Ada seorang sahabat yang menyatakan perkataan dan perkara yang paling tidak disukainya dalam seluruh hidup adalah bohong . Saya fikir dalam keadaan tertentu, saya harus berdalih kerana untuk menjaga hati. Saya harus melapisi alasan saya dengan tidak menjawab benar. Ketikanya, diyakini jika saya mengambil pilihan sebagai orang jujur, ia akan menumbuhkan jarak dan ada yang akan berasa hati. Aneh sekali bunyi entri ini. Aneh memang. Saya seperti mahu berlari membawa diri ke wilayah sunyi yang hanya saya sendiri mendengar talun kelurusan,ya bunyi ketulusan.
- Get link
- X
- Other Apps
Dua Zulhijjah, yang menurut Ustaz, ini adalah peluang kedua sepuluh hari selepas kesempatan sepuluh malam dalam Ramadhan lalu yang mungkin dibazirkan. Subhanallah. Saya mencongak-congak apa yang luar biasa harus saya lakukan sepanjang sepuluh hari istimewa ini. Seperti di fakulti dan kampus kami yang giat bersiap meraikan kedatangan mahasiswa baru hujung minggu ini, begitulah bernyala-nyala juga iltizam Zulhijjah kita. Sekali lagi bukan perihal 700 kali ganda hadiah yang mahu diraih, tapi bagaimana jalan Zulhijjah ini mahu ditempuh dengan indah. Saya terus mencongak dan membilang seraya memaknakan berhujungnya langit petang.
- Get link
- X
- Other Apps
Ustaz Dhuha kami menjelaskan tiga alasan lazim seseorang tidak melakukan qurban. Pertama, menganggap ia tidak diwajibkan; sedang ibadah qurban bukan hanya tersandar pada isu fiqh, ia turut terkait dengan mauduk tasawuf atau akhlak. Kedua, qurban tidak perlu dilakukan setiap tahun; usahlah berkira-kira dengan Allah; usahlah bercatu-catu dalam urusan ibadah, sedang Allah terus memberi tanpa kita harus meminta-minta. Ketiga, kekangan kewangan yang sebenarnya dapat diatasi awal dengan mengurus tabungan bagi membolehkan qurban dilakukan tanpa rasa tertekan. Lebih dasar daripada itu perihal qurban membentuk diri kita menjadi lebih bertaqwa (al Haj: 37). Qurban yang dijalankan menjadikan kita lebih baik. Ia bukan sahaja soal berkorban, penyembelihan atau agihan daging haiwan kepada faqir. Qurban membawa kita ke jalan taat.
- Get link
- X
- Other Apps
Tak 'kan dilupa yang ini Ternyata saya semakin pelupa. Pernah saya tertinggal pesawat kerana terlupa (atau lalai). Saya pernah terlupa acara rasmi yang saya berjanji untuk hadir. Saya pernah terlupa (atau lalai lagi) kuliah hujung minggu. Sering terlupa bagaimana saya harus berwatak dengan seseorang di hadapan saya. Sama ada saya harus berdiri sebagai sahabat yang tidak banyak pantang larang atau saya bukan menjadi diri saya yang sebenarnya. Saya pernah terlupa bahawa saya tidak harus berjauh hati dengan ketua yang saya harus hormati di tempat kerja. Ya, begitu juga di rumah. Saya kerap terlupa bahawa AM masih anak yang perlu difahami. Saya tidak jarang memohon maaf daripada Z apabila saya terlupa kedudukan saya. Begitu saya lupa menutup suis. Saya lupa memadam api dapur. Saya terlupa merapatkan pintu almari dan laci kembali. Dan saya lupa banyak yang lain lagi. Dan, ya, ternyata saya semakin tua.
- Get link
- X
- Other Apps
Sudah berapa kali saya menjalani laluan ini. Ia sangat sepi dan kosong. Banyak pula tidak ditemukan sebarang bujukan bahawa ini sebenarnya adalah jalur menuju Allah. Ya, tidak ada pemimpin di tempat saya bekerja mengajukan apa yang kita lalui saban hari ini adalah lakuan paling dicinta untuk Allah. Usai meninggalkan ruang bercakap soal tuntutan kerja yang bernyala-nyala, saya mahu segera memujuk kesedihan sendiri dengan menyambung bacaan surah. Saat yang sama teman dari jurus agama berdenting-denting mengiklan kerja penerbitan dan sebutan-sebutan. Saya tiba-tiba bertukar menjadi si unggas kecil yang sangat keliru dan tidak tahu mahu hinggap di mana lagi. Ya, terus wilayah kami menjadi sangat sepi dan kosong sekali.
- Get link
- X
- Other Apps
Sekian kali dalam bengkel baru lalu di JPA, saya menganjur peserta untuk membaca puisi setiap hari (setiap pagi), ya usai membaca al-Qur'an. Puisi selain menuntun bahasa dalam penulisan cereka seperti cerpen, ia menjadi satu kebahagiaan jiwa. Puisi menawarkan kekayaan kata-kata yang membawa bersama-samanya pena'akulan. Kata-kata yang sering menyeret kita ke ruang makna yang lebih besar dari kotak rangkapnya yang minimal. Benar seperti lewat baris Sapardi JD lagi Karena Kata, Karena tak dapat kutemukan Kata yang paling sepi Kutelantarkan hati sendiri Karena tak dapat kuucapkan Kata yang paling rindu Kubiarkan hasrat membelenggu Karena tak dapat kuungkapkan Kata yang paling cinta Kupasrahkan saja dalam doa
- Get link
- X
- Other Apps
Prof Sapardi Djoko Damono Saya mengenali susuk sarjana dan sasterawan ini lama dulu, seingat saya sebelum secara rasmi sewaktu kami mengikuti Mastera di Bogor 2000. Ya kenangan manis saya bersama-sama Jasni M, Faisal T dan Hizairi O. Acara yang sama kami dituntun Bapak Budi Darma juga. Membaca tulisan ilmiahnya, cerita pendek mahupun puisi, sangat menghibur kecerdasan kita. Dalam perjalanan lalu saya mendapatkan Kolam dan Ayat-ayat Api nya. Tapi tak akan dapat terlupakan Hujan Bulan Juni . Dari puisi ke novel ke lagu dan kelmarin Pak Sapardi menitip pesan di wa, Hujan Bulan Juni sudah di bioskop. Luar biasa sekali takdir kreativitinya. Saya jadi sangat berbahagia saat merasa dia selalu ada dalam dada. Hujan Bulan Juni tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan juni dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan juni dihapuskannya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu tak ada yan...
- Get link
- X
- Other Apps
Sejak kecil saya suka menulis, termasuk surat. Saya pernah dimarah abah kerana menulis surat kepada guru mengaji kami, seorang haji yang boleh dipanggil yayi. Saya menulis surat kerana saya merasakan kami diperlakukan tidak adil di dalam kelas al-Qur'annya. Saya juga kerap berutus surat dan mempunyai sejumlah sahabat pena. Kami berutus warkah hampir berselang minggu. Ya, melalui jalan pos. Hingga kini saya senang menulis. Saya percaya ia membangun kemahiran menulis saya. Dan di sini, saya menulis entri blog lebih sebagai jurnal harian yang banyak kemudiannya saya pindahkan menjadi cerpen. Ternyata inilah jalan perhubungan saya dengan bermacam pihak; dengan pemimpin, cuaca, kesenjangan, al-Qur'an malah kerinduan. Ia ternyata juga jalan yang saya gunakan untuk bercakap saat berjarak, saat meninggalkan atau ketika aksara mahupun baris sudah hilang makna. ...
- Get link
- X
- Other Apps
Beberapa hari dan minggu terkini, Sdr pasti berfikir-fikir untuk melakukan ibadah qurban sempena kedatangan 9 Zulhijjah. Sdr akan melakukan qurban tahun ini? Tahun lepas juga? Tahun hadapan? Menurut Ustaz Dhuha kami hukum berqurban adalah sunat mu'akad iaitu sunat yang sangat dianjurkan kepada mereka yang berkemampuan. Hukumnya wajib bagi yang berkecukupan mengikut Hanafi. Maka asuhan Ustaz, berazamlah untuk berqurban setiap tahun dan ia merupakan salah satu jalan kita bersama-sama si faqir. Juga bersama-sama keindahan ibadah ini adalah hasrat berqurban dalam lapangan lain juga. Apakah itu? Adakah kita bersedia berqurban untuk benar-benar melindungi aurat? Adakah kita sanggup berqurban masa untuk al-Qur'an dalam kesibukan kita melebihi 24 jam sehari? Adakah kita siap berqurban untuk mengawal solah dalam himpitan kerja yang tidak kenal garis keupayaan? Adakah kita sebetulnya mahu berqurban meninggalkan keseronokan dunia yang berkali-kali dikatakan al-Qur'an, penuh tipu d...
- Get link
- X
- Other Apps
Prof A Latiff Kalau ditanya perkataan yang paling saya junjung selain memberi, ia adalah rendah hati. Saya sangat senang mengenal susuk yang walau dia terhormat, walau dia berusia, walau dia punya segalanya, namun dia punya kerendahan hati. Senang sekali. Dan pasti bukan saya sahaja yang berasa aman dapat duduk dan mendengar kisahnya. Dan tidak pula dengan semua orang yang punya segalanya, dapat kita berbahagi perasaan sebegitu. Ini kisah yang membijaksana dan melentur keluhuran.
- Get link
- X
- Other Apps
Cerpen terkini ... Berada di sesebuah daerah asing agak banyak menawarkan ilham kepada saya untuk menulis. Daerah asing itu sama ada saya menziarahi tempat itu secara lahiriah, mahupun daerah yang sangat batiniah sifatnya seperti memasuki sempadan pengalaman atau mimpi orang lain. Ya, cerpen terbaru saya, "Bulan di Gifford Avenue" (Ogos 2017, Dewan Siswa ) mengambil sepotong daerah di Wellington ketika saya ke sana beberapa tahun sudah. Selebihnya, saya membawa kaki kecil saya melewati daerah kanak-kanak dan remaja seorang sahabat yang sangat dekat dengan bulan. Ya, bulan. Di situ tempat dia menggantungkan rindu sebenarnya, saya percaya, terhadap ibunya yang sangat dikasihi. Bujukan ibu tentang kucing kesayangan yang berpulang, justeru bulan dijadikan tempat terbaik untuk sahabat saya itu menterjemahkan kasih sayang dan rindu yang sangat dalam rawannya. Subhanallah. Saya juga pernah menyediakan ruang khayalan yang indah buat anak saya sebagai bujukan. Namun di dasar h...
- Get link
- X
- Other Apps
Saya membaca sebuah perenungan yang menghampiri rangkap puisi kerana keindahan perlambangan dan tataan bahasanya (asli Inggeris). Antaranya berbunyi, kita ini seperti seorang yang hilang arah dalam belantara yang tidak diketahui mana pangkal dan jalan hujungnya kerana semua pohon yang berbaris begitu persis sehingga kita menjadi sangat keliru. Kita tidak ada sebarang pemilikan, apalagi sandaran; yang berdiri bersama-sama kita ketika itu hanyalah harapan. Ya, kita mahu diselamatkan daripada ketakutan kesendirian. Saat itu tidak ada yang dapat melindungi selain perasaan memiliki kasih sayang Sang Penyelamat. Detik itu munculnya harapan dan rasa betapa syukurnya apabila memiliki. Sesungguhnya tiada upaya melainkan dengan Penyelamatan ini. Lindungi saya.