Kerap saya mengulang baris Rumi, dalam kesenyapan kita akan mendengar dengan lebih larut. Enak juga berdiam. Seperti melangkah masuk ke ruang tengah kutubkhanah, kita bertembung aksara yang membariskan maksud akan ingatan. Atau saat kita menyertai galeri lukisan dan arca, kita berpapasan dengan keping-keping kenangan. Benar, sunyi sering membentangkan keluasan agar kita lebih menjadi saksama. Saya yakini juga ia menawarkan pengertian. Dan ia sama sekali tidak bererti adanya jarak.
Comments
Mudah-mudahan terus dirahmati. Saat begini segalanya memjadi doa.