Mahasiswa sedang menghabiskan cuti yang berbaki kurang lebih dua minggu lagi. Sementara kami yang masih di kampus, inilah masanya dengan berderetan siri perbincangan, mesyuarat, penyelidikan, penyediaan laporan atau menulis untuk pelbagai tuntutan. Ternyata belum masanya untuk bercuti. Namun tabiat saya nanti mengambil kerehatan pada hari yang tak terduga. Di tengah minggu atau kadangkala saat kepala saya penuh dengan tarikh-tarikh yang menyeret saya masuk ke ruang kesunyian. Di situ nanti akan saya temukan sesuatu yang saya sendiri tidak pernah sangka. Mungkin sahaja saya akan bersua dengan sahabat baru atau dia yang jauhnya datang dari masa lalu yang hanya baru kini kami saling mengenali. Ya, setelah sekian masa, terhijab tahun. Sdr fikir kami terlewat, saya fikir tidak begitu. Seperti titik akhir nanti, datangnya sedetik tidak lambat mahupun tercepat. Begitu juga takdir untuk bertemu kembali atau kelak, waktunya persis, waktunya telak.
Posts
Showing posts from January, 2018
- Get link
- X
- Other Apps
Kata Rumi, kehidupan ini adalah ketimbang antara upaya mempertahan atau melepaskan. Seringkali kita fikir, melepaskan itu adalah suatu yang sengsara, sedang sekiranya kita dapat mempertahankan, bahawa ia adalah sebuah keberuntungan. Benarkah? Dia Yang Maha Tahu dan Maha Mengatur setiap satu. Sedangkan saat belajar untuk melepaskan dengan berikhlas hati, menaruh keyakinan bahawa Dia menyediakan yang lebih baik nanti, saya percaya ia adalah bujukan yang membijakkan. Apa lagi yang lebih baik selain solah dan sabar (dan syukur) ketika kehilangan itu berdiri di lawang akhir. Bertabahlah.
- Get link
- X
- Other Apps
Saya selalu bertembung dengan masa yang tidak memihak. Saat saya memerlukan masa untuk duduk dan mendengar apa yang mahu saya perkatakan, ternyata dia, masa , tidak endah atau sepertinya tidak pernah mendengar talun suara saya yang mungkin memanggilnya dalam vakum. Atau saya ini memang tidak tahu erti bersyukur.
- Get link
- X
- Other Apps
Minggu permulaan tahun baru yang padat dengan kerja semakan markah ujian mahasiswa. Ya, bukan sedikit, ia mencecah ratusan. Penilaian manuskrip yang juga sedang menunggu giliran. Beberapa catatan yang minta diladeni juga dan segera. Hingga berasakan saya ini sangat tidak berlaku saksama terhadap banyak hak yang perlu dipenuhkan. Namun aneh, dalam melihat akan masa yang meletus letus dan menyesali betapa saya ini begitu menzalimi, satu ruang yang saya sedari memerhatikan saya untuk sekian masa. Saya diminta untuk mencari bangku. Duduk dan mendengar sepinya.
- Get link
- X
- Other Apps
Musim dingin begini, saya senang sekali melihat awan dan banjaran yang berkawan. Pernah saya menulisnya sebelum ini. Ia adalah pemandangan yang saya nantikan setiap kali menuju jalan pulang ke rumah. Apalagi musim angin aneh begini, saat awan dan kabus menjadi rendah dan kita tidak dapat mengagak apa yang ada dalam hati, dalam jiwa, dalam kalbu. Segalanya seperti tidak mahu diberitahu. Ya, segalanya mahu terus menjadi diam. Pernah dalam satu kuliah dhuha saya tanyakan kepada Ustaz, lebih bagus bersahabat dengan malaikat yang sentiasa ada, sentiasa baik kepada kita. Ya, bersahabat dengan para malaikat. Dulu, waktu kecil saya dibayangkan malaikat hidupnya dalam dunia kabus, dalam dunia awan. Sedang sebenarnya dia sangat dekat. Dan selalu ada.
- Get link
- X
- Other Apps
Saya seperti selalu dan sejak dulu menerima pedoman ini: usah angkuh. Seringkas itu. Semudah itu pesannya. Dan saya tahu jalan tuntunannya menuju dua persimpangan perhentian akhir nanti. Menekuni surah Luqman kelmarin, kami menanggap yang sama akan makna kepongahan: Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (kerana sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri ~ Dan sederhanakalah kami dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keldai. Betapa ia sangat mendidik terus akan kerendahan hati. Ternyata ia tidak sukar hanya setiap kali mahu jadi sombong, yang diingat ialah asal usul penciptaan diri dan selanjutnya bertanyalah, apa yang dimiliki daripada semua yang ada ini. Melihatlah sesiapa sahaja dengan seluruh kasih. Dan saya juga tidak mahu jadi keldai, ya Allah.
- Get link
- X
- Other Apps
Simpang cuaca. Daripada terik, sekejap akan bertukar hala ke tikungan gerimis malah dengan geluduk dan seluruh rusuh. Sebentar datang dan hilang, sering juga menjuakkan keliru yang menjadikan saya dungu sedungunya. Melihat ke luar tingkap, daun yang jatuh kian jauh dari dahannya yang sunyi dan sendiri.
- Get link
- X
- Other Apps
Berapa pagi, berapa senja atau berapa malam yang sangat bersahabat dengan sdr? Hampir setiap petang menuju jalan pulang, saya sering menanti-nanti untuk menatap dua sahabat itu. Ya, menuruni sedikit lereng, ayuh kita namakan ia, Lembah Sukma, saya akan dibentangkan sekumpulan awan dan banjaran yang berkawan. Sangat indah. Seperti juga pagi ini, hujan yang turun sepanjang jalan, seperti mahu sekali bersahabat dengan gerimis dalam hati saya. Mengenang semakin sukar saya ini dimengerti, ia benar-benar satu pathetic fallacy , mencengkamnya jauh ke hujung hati. Walau saya suka sekali mendengar suara hujan, merenung tiap satu, hingga tidak mahu ada saat teduh tiba. Aneh, seperti hanya dia yang mahu cuba masuk dan duduk, menuruti tiap apa yang tidak dimengerti ini. Namun, tidak ada apa yang ditemukannya.
- Get link
- X
- Other Apps
Benar. Ada yang Disimpan-Nya daripada pengetahuan kita, untuk memadam duka dan lara. Perpisahan. Ada yang kita sudah tahu bila ia akan tiba. Persis tarikh dan saatnya. Kita sama ada jadi tertunggu-tunggu detik hiba itu atau sebaliknya ia tidak mahu kita hirau sama sekali kerana ia hanya akan menambah sengsara. Dan lebih mengharukan bagaimana kita akan meladeni hidup setelah sekian tahun rutinitas itu dijalani bersama-sama. AM akan memulakan kuliah al-Qur'an dan bahasa Arabnya awal minggu depan. Satu fasa baru dalam kehidupannya, kehidupan kami. Mengurus hidup sendiri nanti, pasti banyak yang mendidik akhlak, hati dan pertimbangan AM. Memilih lajur al-Qur'an seperti kata F adalah jalan mukjizat. Pasti Allah tidak akan biarkan. Z dan saya meleraikan rutinitas kami demi jalan itu. Saya yakini, tidak ada yang lebih baik daripada ikatan terhadap surah suci, yang akan membersih dan memelihara hati.
- Get link
- X
- Other Apps
Foto dari Utara Mahasiswa memulakan minggu ujian semester pertama yang bersambungan dari tahun lepas. Inilah yang saya katakan, tidak ada lagi makna tahun lalu dan tahun baru. Ia seperti larian sungai yang bergerak terus tanpa kita dapat menemukan sekali lagi zarah air yang serupa. Begitulah waktu. Pertanyaan ustaz dhuha kami, siapa antara kita yang dapat menjadi seorang yang sering bersyukur; antaranya dengan penciptaan waktu. Bersyukur saat dapat melihat matahari masih menurut hukum rutinitasnya. Dengannya kita lagi punya waktu untuk banyak perkara termasuk berbuat kebajikan dan memikirkan dengan tekun ihwal yang harus ditinggalkan, dicegah. Mudah-mudahan Allah redha. Foto dari Utara, titipan Dr H, juga ada bayangan rintihan yang seperti sebelumnya, menghilang tahun.