Foto dari Utara

Mahasiswa memulakan minggu ujian semester pertama yang bersambungan dari tahun lepas. Inilah yang saya katakan, tidak ada lagi makna tahun lalu dan tahun baru. Ia seperti larian sungai yang bergerak terus tanpa kita dapat menemukan sekali lagi zarah air yang serupa. Begitulah waktu. Pertanyaan ustaz dhuha kami, siapa antara kita yang dapat menjadi seorang yang sering bersyukur; antaranya dengan penciptaan waktu. Bersyukur saat dapat melihat matahari masih menurut hukum rutinitasnya. Dengannya kita lagi punya waktu untuk banyak perkara termasuk berbuat kebajikan dan memikirkan dengan tekun ihwal yang harus ditinggalkan, dicegah. Mudah-mudahan Allah redha. Foto dari Utara, titipan Dr H, juga ada bayangan rintihan yang seperti sebelumnya, menghilang tahun.

Comments

Anonymous said…
Tahun baharu yang tidak diraikan seperti orang lain. Menuntut pengorbanan untuk sesuatu perubahan yang mendekati tuntunan Ilahi. Dalam hidup ini, ada yang kita gemar tetapi belum tentu Tuhan menggemari untuk kita lakukan. Demikian sebaliknya. Apabila kita jelas tentangnya, lakukan meski kita berasa kehilangan sesuatu namun Tuhan mengganjarinya.
Mawar said…
Sdr Anonymous
Belajar untuk berikhlas hati. Semoga Allah redho atas pengorbanannya.