Melihat dari kotak kecil tingkap pesawat, sering menawarkan keterujaan. Selain awan yang membuat saya berteka teki, pulau-pulau kecil yang mungil atau jika melangkaui banjaran di Eropah, salju di puncaknya yang sangat memanggil-manggil. Dan enak sekali dalam perjalanan lepas, AM dapat melihat lengkungan pelangi antara lindung awan dengan sayap panjang burung raksasa yang sedang kami tumpang. Ya, Allah. Keindahan yang tiada tara selain melihat sinar mata sang anak yang gembira. Ia sebuah keta'ajuban juga. Maha Suci Allah.
Posts
Showing posts from November, 2016
- Get link
- X
- Other Apps
Saya pernah dihadiahkan kumpulan cerpen ini lama dulu. Pernah juga saya mengundang Gus tf Sakai menulis di Jurnal Melayu kami. Tujuan saya satu, melanjutkan persahabatan tradisi sastera Sumatera khususnya Sumatera Barat dengan sastera Melayu kita yang pernah dikemudi awal antaranya oleh Hamka, Marah Rusli, Idrus, A.A. Navis dan Taufik Ismail. Siapa pernah sangka, kami duduk semeja di Kubik Koffie menghala ke azan Maghrib yang dibawa angin dari Masjid Asra al-Bakrie. Ya, saya minum petang dengan Gustafrizal Busra, penerima Hadiah SEA Write 2004.
- Get link
- X
- Other Apps
Seingatnya, saya tidak pernah menjejak kaki ke mana-mana kafe ranggi yang menjadi ruang santai kebanyakan orang. Apalagi yang dengan jenama CB atau S. Tapi jadual yang diatur untuk saya di Kubik Koffie , memecahkan sejarah tersendiri. Walau saya bukanlah penikmat kopi, ya saya memesan coklat panas , duduk beberapa jam di sini ternyata mengilhamkan juga.
- Get link
- X
- Other Apps
Saya meninjau lagi perkampungan sasterawan besar, Hamka. Kali kedua ini, ia genap tahun yang ke-20. Ah, betapa masa pergi dan datang. Betapa saya sudah tua. Asyiknya, tidak ada yang berubah. Semuanya ternyata masih alami. Singgalang. Merapi. Sawah padi. Air dingin dari Lembah Anai masih deras. Semuanya masih seperti dulu. Keindahan ini adalah anugerah saat manusia sangat bersyukur, tidak kufur dan rakus dengan bukit, gunung dan tanah.
- Get link
- X
- Other Apps
AM jatuh lagi. Waktu digendong Bapak ( yang sudah tua ) ke poliklinik, staf yang menyantuni pun terkesima, jatuh lagi! Ya, tahun sudah AM patah tangan di padang bola. Ya, tahun sebelumnya basikalnya membeluk ke parit. Allah ya Allah. Kali ini tisu kakinya sedikit tercabik. Alhamdulillah, saat saya dididik sabar berdepan dengan hari-hari terakhir persekolahan tahun ini, bersyukurnya kami tidak berlaku yang lebih serius pada AM. Menurut AM kali ini sedihnya berganda sebab ternyata bukan silapnya. Saya memujuk berkali-kali anak saya yang menahan sakit dengan airmata, sabar dan syukur. Ini asuhan Allah untuk AM jadi anak soleh. Jangan derhaka pada Bapak dan Mummy. Saya memujuk, walau apa terjadi solah masih mesti. Maghrib dan Isya' AM di kerusi. Saya menoleh Zahar yang masih dengan wajah geram. Sabar dan syukur, Bapak!
- Get link
- X
- Other Apps
Kelmarin saya menunggunya. Ya, dia kelihatan dalam samar. Berbalam antara awan yang perlahan. Sekejap saya meninjau. Sekejap saya seperti berjauh hati. Sebelum tidur, saya masih mendongak. AM dan Zahar menggeleng lagi. Sudahlah mummy, ahli sains meramal saja. Mereka adalah ahli sihir. Saya menebak, adakah lelaki berdua itu cuba mengujarkan ahli sains (kaji bintang) hanyalah ahli nujum. Saya berharap si bulan penuh berjaya menyelinap masuk ke dalam mimpi. Saya ternyata rindukan teduhan yang selalu dibawanya.
- Get link
- X
- Other Apps
Bulan Penuh Perigee Semasa kecil waktu didukung, saya selalu ditanya mana bulan, mana bintang . Dan saya akan menunjuk langit. Sehingga kini kesukaan saya mencari bintang dan bulan di langit Apatah lagi akan muncul esok bulan besar usai Maghrib Isnin 14 November , insya-Allah. Saya rindukan sahabat saya si bulan penuh. Dia juga tabib yang banyak meredakan.
- Get link
- X
- Other Apps
Naffi Mat Susuknya selalu mengingatkan saya kepada almarhum senior yang satu lagi, Talib Samat. Menuju Maghrib tadi, saya menerima pesanan masuk daripada sahabat di UPSI, PM Dr Halim Ali. Sahabat kita, Dr Naffi Mat telah kembali ke Rahmatullah. Saya tahu arwah memang tidak sihat. Malah kali terakhir sewaktu kami sama-sama menjadi ahli forum di UPSI, arwah sempat bercerita tentang keuzurannya. Sudah tiba detik itu. Seperti selalu mengenang nasib sendiri, detik saya kian hampir juga. Buat saudara kami, Naffi Mat, teriring al fatihah dan doa mudah-mudahan perjalanan pulangmu ditunggu semua yang di langit. Kepulangan yang diraikan, untuk insan sebaiknya.
- Get link
- X
- Other Apps
Cuti sekolah hampir bermula. Kami bercadang membawa AM bercuti walau pencapaian peperiksaannya sangat buruk. Ia satu hadiah yang tidak pernah saya dapat waktu kecil. Destinasi percutian yang dipilih Zahar sudah pernah saya jejaki, walau lama dahulu. Saya sebenarnya tidak suka mengulang pergi ke tempat yang sama; khususnya jika pilihannya luar negara. Pelbagai pelusuk lain yang belum sempat saya jengah. Tapi dalam banyak suasana, kita perlu selalu menghormati kesukaan orang lain. Apalagi mengenang AM. Apalagi mengenang diri yang sudah tua ini. Apalagi yang lebih baik selain daripada memberi kebahagiaan kepada orang lain.
- Get link
- X
- Other Apps
Dua karya saya ini mendapat tempat dalam senarai panjang Hadiah Sastera Darul Taazim @ Anugerah Sastera Johor ke X (2016). Hari besarnya pada 4 November di Johor Bahru. Alhamdulillah syukur. Malangnya saya berhalangan untuk hadir. Saya menyertai senarai HSDT sejak 1999. Ya, sangat lama. Dan sangat panjang juga saya diajar saban tahun untuk bersyukur. Belajar untuk terus menerima dengan kerendahan hati. Setiap kali saya memijak tangga pentas untuk menerima anugerah dan cek hadiah, saya kerap melakukan refleksi sebenarnya. Adakah ini yang saya mahu dalam kerja penulisan saya. Terbentang di hadapan adalah wajah para mahasiswa saya yang melihatnya sebagai perangsang untuk mereka turut berkarya. Lebih baik daripada saya. Dan ia menambah saya menadah tangan untuk melanjutkan syukur. Namun dalam pertelingkahan di beluk yang lain, saya merasakan, cukuplah. Saya menyimpulkan ini merupakan tahun terakhir saya menyertai senarai panjang HSDT @ ASJ. Saya berterima kasih kepa...
- Get link
- X
- Other Apps
Hujung minggu ini menghala ke awal minggu depan, kami meraikan mahasiswa yang menerima ijazah. Tahniah. Tiba di puncak kejayaan, ia ditamsilkan, membentangkan banyaknya makna. Mengukur sebenar-benar kejayaan pula menuntut syarat yang lebih panjang. Bersama-sama dalil di atas kertas, adakah ia benar-benar sebuah puncak? Mercu itu adakah didaki dengan kerendahan hati yang seluruh? Titik tumpu itu mahu diraih dengan inci langkah untuk mengakui kepuncakan yang sebenar. Ah, sukarnya menterjemah makna. Sulitnya mnjelaskan hikmah.
- Get link
- X
- Other Apps
Beberapa hari ini menerima pelbagai warta tentang kepulangan. Atau berdepan dengan takdir kehilangan sahabat yang sekian masa menjadi tabib kegundahan. Semuanya memang melelahkan bertindan dengan rindu. Kaki terasa melekat dan tidak kuat untuk diangkat. Apalagi dengan tuntutan demi tuntutan kerja, tanggungjawab keluarga dan yang paling atas, memelihara terus hubungan baik dengan Allah. Penuhnya dada saya. Benar, terasa berat sekali himpitannya. Dan, ya, hanya solah dan al Qur'an merupakan rehat yang vital. Sangat seluruh. Atau sahabat saya sering memujuk begini, bersabarlah. Di sini memang tempat untuk kita berpenat. Nantilah, di sana sebenarnya masa untuk kita berehat.