Saya meninjau lagi perkampungan sasterawan besar, Hamka. Kali kedua ini, ia genap tahun yang ke-20. Ah, betapa masa pergi dan datang. Betapa saya sudah tua. Asyiknya, tidak ada yang berubah. Semuanya ternyata masih alami. Singgalang. Merapi. Sawah padi. Air dingin dari Lembah Anai masih deras. Semuanya masih seperti dulu. Keindahan ini adalah anugerah saat manusia sangat bersyukur, tidak kufur dan rakus dengan bukit, gunung dan tanah.
Comments
Terima kasih atas perhatiannya.
Kian banyak kita kehilangan...