Dengan rendah hati, saya mohon ampun setulusnya atas tutur kata yang meluka, tingkah yang salah atau lintasan hati yang penuh curiga terhadap saudara selama ini. melepasi sejam tengah malam 15 oktober, Zahar dan saya akan ke Tanah Haram dengan memasuki Mekah terlebih dahulu. kembara spiritual ini sangat panjang dan pasti banyak yang akan mengasuh jiwa rusuh kami. atas nama persahabatan dan persaudaraan, sudi doakan kami dilindungi, dikasihani, diperhatikan-Nya, setiap detik. mudah-mudahan ibadah kami diterima dengan seluruh pengampunan. mudah-mudahan ia mabrur. mudah-mudahan diperoleh pulangan yang terbaik daripada-Nya. semoga kita bertemu semula awal muharam nanti. ya, panjang umur, kita bersalaman lagi. dan ini bukan ucap selamat tinggal...
Posts
Showing posts from October, 2011
- Get link
- X
- Other Apps
Saya sangat senang dengan pantai. samudera sering mengajak jiwa kita untuk berdamai. menarik juga untuk hadir syarahan profesor kali ini, walau masih banyak kerja yang harus segera diselesaikan. saya akan hadir. saya percaya ia antara perjalanan untuk saya lebih mengenali al-Mughni, Yang Maha Memberi Kekayaan. kayakanlah kami dengan keperluan pada-Mu, dan jangan miskinkan kami dengan ketiadaan keperluan kepada-Mu.
- Get link
- X
- Other Apps
Wajah penerima Hadiah Nobel Kesusasteraan 2011 Because, through his condensed, transluscent images, he gives us fresh access to reality. "In 1931, Tomas Tranströmer was born in Stockholm, Sweden. He attended the University of Stockholm, where he studied psychology and poetry. One of Sweden’s most important poets, Tranströmer has sold thousands of volumes in his native country, and his work has been translated into more than fifty languages. His books of poetry include The Great Enigma: New Collected Poems (New Directions, 2003), The Half-Finished Heaven (2001); New Collected Poems (1997); For the Living and the Dead (1995); Baltics (1974); Paths (1973); Windows and Stones (1972), an International Poetry Forum Selection and a runner-up for the National Book Award for translation; The Half-Finished Sky (1962); and Seventeen Poems (1954).His work has gradually shifted from the traditional and ambitious nature poetry written in his early twenties toward a dar
- Get link
- X
- Other Apps
Sesekali muncul sergahan ini: saya tidak mahu bertemu siapa-siapa. hari ini saya harap tiada yang mengetuk pintu kerja, dan saya mahu terus aman dengan kertas yang bertaburan di komputer. sambil mahu meneguk teh yang masih berasap, dibawakan pelajar saya dari hangzhou, zhejiang. sedang hujan petang di luar jendela kaca, sangat bersahabat dengan pohon rendang yang mengepung. sekejap itu, saya berhasrat menjadi sahabat yang baik dan sering mahu mengirim cerita. sahabat yang mahu minum bersama dengan sepiring pai epal yang sempat disambar dari kafe kampus. akhirnya, saya melihat, saya masih di kerusi ini dengan kerja dan memandang kisah hujan petang yang belum berkesudahan. saya sedar tidak semua yang mahu bersahabat, malah menjadi khawatir dan renyah kerananya.
- Get link
- X
- Other Apps
Tinggal sedikit masa yang bersisa. sedang apa yang perlu diuruskan, masih berjalan seperti selalu. sering saya melihat ia luruh seperti musim hujan petang akhir-akhir ini. ya, ruang yang kian sempit. semakin saya rasakan. pada saat yang sama saya memasuki garis peperangan. dengan perisai dan pedang yang ke mana hilangnya, saya jadi dungu. saya jadi semakin tidak tahu apa-apa apabila tiba di lapangan ini. oh, Tuhan saya sedang berhadapan dengan raksasa yang selama ini berdiam lama. doakan saya tidak tewas di padang yuda ini!
- Get link
- X
- Other Apps
Saya bukan seorang pendeklamasi puisi! kerja kreatif saya hanya menulis cerita pendek. apabila saya diundang untuk baca puisi di hadapan ramai, saya jadi bingung. kali pertama saya baca puisi adalah sewaktu sekolah rendah untuk hari guru. puisi sendiri. seingat saya kali terakhirnya pula adalah di taman perumahan kami setelah dipaksa ketua kampung. puisi hari merdeka. biarlah ia jadi yang terakhir!