Beberapa hari ini saya jadi terbungkam dengan anehnya menjadi orang Melayu di negara Melayu. menghadiri beberapa mesyuarat tentang kedudukan bahasa bangsa saya ini, ya memang saya aneh, apabila bahasa sendiri perlu dimartabatkan di negara sendiri. saya terkedu pula bila Alif Matiin akhir-akhir ini mendayu-dayu bernyanyi, tanya sama pokok apa sebab goyang, nanti jawab pokok angin yang goncang ... dan saya sekarang mahu bertanya sama angin ...
Posts
Showing posts from April, 2010
- Get link
- X
- Other Apps
Warta tentang gegar hampir setiap pagi menjadi penggera rasa kita. antara kejutan, sedih, kasihan, keinsafan itu, pagi ini saya membaca surah al ankabut: 40, maka masing-masing Kami siksa disebabkan dosanya, maka antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi dan antara mereka ada yang Kami tenggelamkan dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. perumpamaan orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti labah-labah yang menbuat rumah. dan sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah labah-labah kalau mereka mengetahui.
- Get link
- X
- Other Apps
Dari timur matahari terbit pagi, bila petang ke barat terus menghilang. bila malam bintang-bintang berkerlipan. oh cantiknya bila bulan dipagar bintang... ini lagu lama sekolah tadika Zahar. saya sisipkan dalam Di Langit Thursina, Ada Bintang Menunjuk Arah ( Mingguan Malaysia , November 22, 2009). saya membayangkan si cantik ini antara bulan dan bintang itu. Nis, selamat panjang umur! saya akan selalu ingat kesukaanmu ini...
- Get link
- X
- Other Apps
Beberapa minggu ini saya banyak bercakap menjadi tua sama ada dengan orang lain atau diri sendiri. hingga akhirnya ada yang menyedarkan saya bahawa karya saya juga kian menjadi tua dan tepu. kenyataan itu sangat menjadikan saya insaf dan segera ingin bersujud... namun, saya juga ternanti-nanti untuk menjejak angka 40, tahun hadapan. seperti seorang sahabat mengaku, hey, tiada ada apa-apa yang berlaku. biasa-biasa sahaja bila menjadi 40 . oh ya?
- Get link
- X
- Other Apps
Di atas reruntuhan rumah ditumbuhi anak kelapa dan semak semalu, kulangkahi bingkai dan gambar yang sudah setengah terbakar, kakiku yang basah tiba-tiba dicengkam duri. Dan tiga gadis bermain congkak, tersentak, tersenyum sesama sendiri. Dua anak yang berebut layang berkejar, terhenti, menggigit jari, memerhati aku yang luka, berteriak, lantas terbahak entah mengapa. Mak Eson bertudung hijau, parang di tangan dan ranting-ranting patah, berhenti memberitahu di reruntuhan rumah ada bingkai gambar lama, dan tiga orang pernah luka - kini aku mengulanginya. Semak semalu tergigil menguncup, dan anak-anak kini berebut layang semula. Aku memicit kaki yang berdarah; menyedut sedalamnya udara sekitar reruntuhan rumah, merasa gementar bahagia, meskipun luka. Ke Tempat Lahir Daun Semalu Pucuk Paku ...