Pintu rumah kami berwarna merah. tapi hari ini, saat menyambut lawang tahun baru (dan merai ulang tahun mengikut takwim hijrah, saya lahir 1 muharam), saya melihat pintu rumah bukan lagi urna yang sama. bermula hari ini, saya melihat pintu rumah kami adalah warna riang melihat hari baru menjelang. warna berani membuka pintu itu dan berterima kasih dengan ruang yang Tuhan kurniakan. selamat tahun baru 1430!
Posts
Showing posts from December, 2008
- Get link
- X
- Other Apps
Tanam pinang rapat-rapat, Biar senang puyuh berlari; Kupinang tak dapat dapat, Kupujuk pujuk kubawa lari. Alahai, inilah antara cerita saya dari Lombok! Saya rakamkan dalam "Narasi Cinta dari Pulau Seribu Kubah". (foto ini saya rakam selepas tiga sahabat mencari pinang di Balik Pulau. seorang antara mereka ternyata baru melihat buah pinang untuk kali pertama!)
- Get link
- X
- Other Apps
Rasa-rasanya sari kuning dengan kaili merah manggis sangat kena. manakala kain sari seperti kelumbung disilang ke paras bahu. sari itu merah darah juga dirasanya sangat kena. dia melihat cermin. cermin tidak ketawa ( Sangeetha, 2006:187). foto ini saya rakam di India Kecil, antara Lebuh King dengan Lebuh Penang, seusai minum susu agar-agar merah dan menikmati vadae.
- Get link
- X
- Other Apps
Bunga kerak nasi ini sangat harum dengan mengirim beberapa cerita. kadangkala ia membawa wangi pandan atau himpunan bunga rampai pengantin baru yang direnjis air mawar. walau apa namanya, ia dapat melunak jiwa gadis yang banyak diatur masa hadapannya seperti dalam cereka Melayu 1920-an... bunga kerak nasi ini begitu cantik di para kayu sebuah rumah di Tasek Gelugor.
- Get link
- X
- Other Apps
Saya senang dengan kemboja kuning atau digelar kemboja jepun di Pulau Dewata ini. senang dengan harumnya saat kerudung saya diselit bunga ini di teater barong, tari kecak dan memasuki ruang puri agung karangasem. ia ternyata milik Pulau Seribu Pura. foto ini saya rakam saat sempat pijat kaki (reflexology) di spa, kuta. wah!
- Get link
- X
- Other Apps
Coba engkau katakan padaku apa yang seharusnya aku lakukan bila larut tiba, wajahmu terbayang kerinduan ini semakin dalam gemuruh ombak di pantai kuta sejuk lembut angin di bukit kintamani gadis-gadis kecil menjajakan cincin tak mampu mengusir kau yang manis bila saja kau ada di sampingku sama-sama arungi danau biru bila malam mata enggan terpejam berbincang tentang bulan merah coba engkau dengar lagu ini aku yang tertidur dan tengah bermimpi langit-langit kamar jadi penuh gambar wajahmu yang bening sejuk segar kapan lagi kita akan bertemu meski hanya sekilas kau tersenyum kapan lagi kita nyanyi bersama tatapanmu membasuh luka. Ebiet G. Ade, Nyanyian Rindu (ini foto danau biru yang begitu mengasyikkan di bukit dingin Kintamani. saya bernyanyi lagu rindu di sini. dan pantai Kuta yang sebenarnya riuh. saya tidak suka, kok!)