Laluan Halimunan
Suka melihatnya setiap kali melintasi blok dari ruang kerja saya ke pejabat utama. Kali ini ia dirakam dari penjuru yang berbeda. Ternyata ia membawa tafsiran yang tidak sama. Begitulah ia menjadi laluan halimunan akibat tafsiran yang berjarak. Bukankah kita sering menanggap hal yang sama dengan mata yang berbeda. Itu kata kunci yang kerap saya beritahu mahasiswa, menjadi penulis harus mempunyai mata yang lain, tidak akan jadi persis dengan orang di sebelah. Minggu hadapan kuliah bermula lagi, saya akan bertemu dengan mahasiswa yang harus melihat subjek dengan kepelbagaian peka rasa.Terima kasih sedalamnya kepada sahabat yang menitip foto ini. Ia menawarkan asuhan. |
Comments
benar, denai nan damai itu seperti membawa kita ke jalan rahasia.
Terima kasih sudi singgah. Silalah kembali ke kampus hijau.