Saya membacanya lama dulu sewaktu musim mahasiswa. Tahun-tahun lalu saya sampai juga di bahunya. Ternyata cepat sekali datang dan pergi. Dari gunung membawa puput, sepotong bambu tumbuh di paya-paya...Pada perahu tiba-tiba muncul sore, dari balik tanjung di teluk danau. Tiba-tiba saya jadi rindu seperti Sitor Situmorang dalam Danau Toba. Rindu pada malam berbulan, bunyi seruling gembala, tebing hijau, batu lahar, bau musim panen, palu tukang perahu malah lonceng gereja. Rindu pada yang tak sempat....
Comments