Kenangan duduk bersama-sama Usman Awang di ruang menulisnya di Kampung Tunku. Itu ternyata sebaris ayat magis. Apalagi pinggan nasi makan siang saya turut diisi sendiri Usman Awang. Manis! Dan semua itu sudah berlalu hampir 30 tahun lampau. Seperti Kekasih, ia akan selalu datang dan mendekat.

Comments