Tidak
jarang saya melihat dia adalah kuda yang berlari dengan sangat berseni seperti yang terdapat di lapangan kerikil
Cappadocia. Dia kelihatan cantik sekali berselang dengan belon udara panas
gergasi yang beraneka warna antara celah perbukitan dan lurah. Mereka menjadi belang pelangi
yang memadam setiap lara. Dia adalah sahabat yang menemani setiap kali saya
sendiri dalam perjalanan paling sunyi.
Comments
Ini perenggan cerpen baru saya. Kisah dia yang pergi meninggalkan dan membuang sahabat yang memuliakannya.
Terima kasih perhatiannya. Ia perihal sepasang sahabat yang menanti sekian tahun untuk bertemu kembali. Namun, semuanya jauh dari nyata....