Semalam, saat pulang dalam hujan petang, membelah jalan sejarah yang rupanya adalah bayang. Pohon sukma juga tidak jarang lagi daunnya. Itu juga adalah rayanan. Sementara rintik rinai yang datang berdiam di cermin kereta, adalah kejujuran. Dengannya saya diajak berterus terang. Ayuh jadi tulus, suaranya antara sempit jalan dan sesak dalam dada.
Comments
Dia yang telah meninggalkan dan membuang, Sdr. Tidak ada berdiam, apalagi bicara.