Saya fikir rindu kami menggenap saat saya melebarkan bukaan pintunya. Kami seperti mahu saling merangkul setelah dia menghilang tahun. Dan saya tahu betapa hangat nanti saya jadinya antara dingin angin gunung dan perbukitan apabila berada dalam dadanya. Sekali lagi, saya fikir rindu kami menggenap saat saya menuruni tangga kecil menghala ke jalan pulang. Ya, benar ternyata ia belum terpenuh. Rindu kami masih tumbuh antara dahan, daun, kabut dan keliru yang mengepung.
Comments
Allah Maha Mengatur. Subhanallah.
Terima kasih perhatiannya.