Kami kian berjarak. Saya sedar kabut tipis antaranya kian menjadi tabir hijab kenangan. Segala yang ada menjadi perca-perca delusi yang sangat remang. Saya akhirnya sendiri dan pasti merasakan ada yang hilang ketika saya menoleh ke luar tingkap kecil pesawat senja itu. Jalan berkeluk, tikungan di tanah beralun, angin yang ternyata membawa berita atau hawa yang bertukar nada. Semuanya berhimpun lama hingga kesedihan saya tumbuh menjadi gunung atau mungkin hiba saya merayap menjadi hutan belantara yang panjang.
Comments
Insya-Allah. Mudah mudahan Allah kabulkan.
Terima kasih. Memujuk sendiri.