Mendongak, langit yang lapang, berselang dengan awan yang kadang jernih. Maka semuanya menjadi cerah sesekali pula menyilaukan. Maka semuanya membuat saya lebih bersyukur, walau dalam geram, jari yang masih kotor hampir menggenap seminggu. Menjengkelkan memang. Sama geramnya hati saya yang masih belum dapat menikmati bayangan risalah cinta yang harus sudah mula bertebaran dan masuk ke dalam jiwa-jiwa yang terpilih menjelang bulan hadapan. Sedihnya saya. Seperti bertemu antara kabut, hijab dengan mimpi. Dekat yang jauh, ya; dekat yang tidak mungkin dapat dipegang dan, jauh memang itulah hakikatnya.
Comments
Antara kabut, antara cahaya... mudahah-mudahan Sdr akan selalu dituntun.
Harus begitu dan kita terus menyimpan harapan.