Menyaring dari al-Hikam, sengaja saya memilih bab 233 Ilmu yang Bermanfaat. Antara baris mulanya dicatat, ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang sinarnya melapangkan dada dan cahayanya menyingkap hati. Subhanallah. Saya melihat cahaya yang indah dalam kalangan mata mahasiswa ketika saya membacakannya di hadapan dewan kuliah. Membaca kesusasteraan dengan sodoran ilmu seperti dalam Kecelakaan si Pemalas, hampir satu kurun, cerpen Melayu menganjurkan tuntutan berilmu. Segala yang jahat ditutup dengan sinarnya. Segala rahasia yang selama ini terhijab, kita temukan hikmah kejadiannya. Semuanya kerana dasar ilmu yang menuntun lalu menjadi amalan. Saya memberitahu mahasiswa juga nikmat ilmu itu wajar disebar kerana dengannya kita lebih belajar.

Comments

Anonymous said…
Yang turut diajarkan kepada saya ialah, semakin kita menyampaikan ilmu yang bermanfaat, semakin kita akan dianugerahkan dengan ilmu yang baharu. Sesungguhnya ilmu yang bermanfaat bukan untuk diri sendiri malah itulah yang bakal menjadi bekal kita di alam sana.
Mawar said…
Sdr Anonymous
Insya-Allah. Mudah-mudahan yang sedikit itu ada redha-Nya.
Terima kasih.