Benar, kurang lebih 40 tahun saya tidak ke pawagam. Dia memujuk dan menyeret saya bertemu dengan Sarwono dan Pingkan. Hingga memperkenalkan saya tentang  mereka bahawa kasih sayang itu beriman pada senyap. Kasih sayang itu mengungguli segalanya menembus apa yang tidak bisa dipahami oleh pengertian  pinggir jalan. Kasih sayang juga ternyata sebuah ruang kedap suara yang merayakan  senyap sebagai  satu-satunya harap. 


Atau bagaimana nanti kasih sayang menyatukan sukma yang pernah hidup di ruang rahasia dalam lajur penciptaan, akhirnya membawa kepada pertemuan baru ini. Kasih sayang yang saya jalani di perbukitan Banyumanik. 

Comments

Anonymous said…
Kasih sayang adalah misteri. Bagai camar semalam, upaya yang terbekal oleh kasih sayang yang melenyapkan lelah yang tidak terasakan. Selain Yang Maha Pencipta lebih mengerti, biarlah dirahasiakan rintik rindu mereka kepada pohon berbunga itu.
Mawar said…
Sdr Anonymous
Ya biar ia di situ....
Terima kasih.