Prof Sapardi Djoko Damono
Saya mengenali susuk sarjana dan sasterawan ini lama dulu, seingat saya sebelum secara rasmi sewaktu kami mengikuti Mastera di Bogor 2000. Ya kenangan manis saya bersama-sama Jasni M, Faisal T dan Hizairi O. Acara yang sama kami dituntun Bapak Budi Darma juga. Membaca tulisan ilmiahnya, cerita pendek mahupun puisi, sangat menghibur kecerdasan kita. Dalam perjalanan lalu saya mendapatkan Kolam dan Ayat-ayat Apinya. Tapi tak akan dapat terlupakan Hujan Bulan Juni. Dari puisi ke novel ke lagu dan kelmarin Pak Sapardi menitip pesan di wa, Hujan Bulan Juni sudah di bioskop. Luar biasa sekali takdir kreativitinya. Saya jadi sangat berbahagia saat merasa dia selalu ada dalam dada.
Hujan Bulan Juni
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapuskannya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
|
Comments
Begitu magis dakwat sang penyair.
Terima kasih. Moga moga ia mengilhamkan untuk tugasan KB.