Ramadhan kedua puluh lima. Kartu ini diselit di pintu ruang kerja saya. Dan ia sangat membahagiakan. Terima kasih Sya. Ternyata ucapan yang tulus dari kalbu sangat mudah membekas di kalbu juga. Apatah lagi bertulis tangan. Ia mencair dengan sangat alami. Betapa saya rasakan keluhuran kasih sayang yang tidak dizahirkan pada setiap kali berkesempatan bertemunya. Dan saya tahu ia mengalir jernih. Ya, naluri adalah bahasa halimunan yang nyaring dan ia dapat hinggap lebih lama daripada kata-kata yang sengaja direka dan disusun dengan muluk. Subhanallah. Terima kasih ananda Sya, saya akan simpan rapi kartu ini dalam hati. Mungkin ini satu-satunya kartu idul fitri yang saya terima kali ini.
Comments
Ya, sebuah keindahan yang dititip dalam Ramadhan kali ini. Alhamdulillah syukur.