Foto yang berulang...
Saya senang sekali dengan foto ini. Separuh memujuk. Separuh lagi memohon saya agar bertahan. Ia ternyata menjadi wilayah sunyi. Hanya yang terdengarkan adalah getar gundah antara daun yang luruh bersama angin tenggara yang garing, namun dinginnya menebar menjelang senja. Hampir tidak ada yang tertinggal melainkan, keyakinan terhadap paksi kepatuhan. Ya, Allah, saya dengar dan saya taat. Usai Maghrib, pada saat yang tepat, serentak datangnya dengan kepercayaan betapa al-Qur'an itu menjadi penunjuk arah dan ubat. Allah ya Allah, saya berhenti di Fussilat: 44. |
Comments
Alhamdulillah sudah di ranah bunda.
Kuala Sedili di negeri Johor; kampung halaman kaum nelayan...