Saya ke negeri cantik yang dicintai ini lagi. Walau untuk bekerja, lelah saya terbang bersama angin Laut China Selatan. Melihat biru hijau pantulan langit di lautnya yang seperti menyambut salam saya. Memasuki sekali lagi Masjid Sultan Ismail yang bercahaya dek putihnya membuat hati saya sangat berbinar sama. Saya mengenang si Putih yang lebar sayapnya. Dia sering datang melayah dari pohon jenis palma di hadapan jendela ruang kerja saya di kampus. Selalu munculnya jam empat hampir setiap hari. Ya, ia bukan imaginasi saya (Zahar dan Matiin tak akan percaya...bangau oh bangau? Apa lagi kalau saya katakan dia adalah camar). Nantilah apabila masanya tiba, akan saya hadiahkan narasi tentang si Putih, sahabat baru saya itu buat Zahar yang menyambut ulangtahun kelahiran hari ini. Kami meraikannya dengan doa dan doa. Selamat hari lahir, bapak! Selamat hari lahir, kanda!
Comments