Rentetan ke majlis Mega-Asyraf, dalam perjalanan ke kotak parkir untuk pulang, Zahar menyapa tokoh yang kami hormati, Prof Syed Husin Ali. Mekarnya hati saya. Cepat saya mengingat kali terakhir mengikuti kuliahnya di fakulti beberapa tahun lalu. Mengingat lebih jauh, saya kali pertama bertemu dan duduk mendengar ucapannya semasa masih remaja di Johor Bahru. Susuk yang sederhana, masih seperti selalu dengan kemeja lengan pendek polos. Zahar dan saya berbahagi buku Dua Wajah. Suara keadilan menjadi sekian talun di rumah kami.

Comments