Alhamdulillahi rabbil alamin. tahniah setingginya, buat sahabat lama saya, SM Zakir atas pengumuman sebagai penerima Anugerah SEA Write 2011. memang selayaknya! sebelum itu, penerima tahun 2010 ialah Zaen Kasturi. dan khabarnya penganugerahan akan disampaikan awal tahun 2012 nanti. tahniah sekali lagi, bro! saya tampal puisi garapan Dr Saleeh Rahamad buat Zakir. saya suka puisi ini.
Sang Petualang
(dedikasi buat SM Zakir)
Lelaki bukanlah lelaki
Jika tidak berani bertualang, katanya.
Lalu dia mengorak langkah
sambil membuka dada
dari satu penjuru ke satu penjuru
dia mengatur derap keberanian
walau tidak mencari apa-apa
dia pasti menemukan banyak rahsia.
Dia sering bertualang dari benua ke benua
tapi tidak pernah bertanya
apakah jalannya ada peta
atau kesesatan menanti di hujungnya.
Di laut, di gurun, di belantara
dia kembara sendirian
walau di sisinya ada teman.
Aku sering menemaninya
menyusuri lorong gelap, laut saujana,
riuh manusia, dan denai misteri
tapi kami diam sejuta kata
bermonolog dan mencari wujud diri
tapi aku hanya menemukan diriku
dan tak juga kutemukan dirinya.
Segala yang dilihatnya
ditanggapi dengan akal dan rasa
dia menduga dan mentafsir
gerak mega atau desah pasir.
Dia membuka cakerawala fikir
ditatangnya fenomena
dilapahnya noumena
dibongkarnya laut falsafah
mencari mujarad mutiara hikmah
lalu digubah dengan bahasa
dalam kelarai yang bernyawa.
Sesekali dia membenahi dada
gadis sepi di pinggir Chao Phraya
mengutip sendu sejarah yang bergulir
menggubahnya jadi nilam kehidupan.
Di tengah kabus West Lake Hangzhou
Dia menangkap seekor rama-rama
membilang warna pada sayapnya
dan berkongsi lara sepasang kekasih
dalam legenda cinta yang disejarahkan.
Di balik luka perang Kemboja
ditemukannya sepotong cinta
berlegar di dunia angin
dan luka sejarah sembuh di bait puisinya.
Namun lelaki petualang ini
tidak selamanya di rantau yang jauh
setelah kembara dan berfikir jenuh
dia akan kembali ke desanya yang hilang
mencari asal diri
di celah rumpun rembia
lumut telaga, pucuk kelapa, mihrab sepi,
rimbun api-api, jerit bocah bermain guli,
jeling gadis di balik jendela, dan ratib zikir
meranum di dinihari.
Lelaki ini
biarpun sering bertualang
dia tak pernah lupa jalan pulang.
Mohamad Saleeh Rahamad
Kuala Lumpur
5 November2010
Baca puisi PENA dan acara Sumbangsih untuk Penulis Muda Mastera SM Zakir
ps: disember 16-18, berlangsung perhimpunan penulis muda nasional 2011. saya diundang, namun berhalangan. selamat semuanya!
Sang Petualang
(dedikasi buat SM Zakir)
Lelaki bukanlah lelaki
Jika tidak berani bertualang, katanya.
Lalu dia mengorak langkah
sambil membuka dada
dari satu penjuru ke satu penjuru
dia mengatur derap keberanian
walau tidak mencari apa-apa
dia pasti menemukan banyak rahsia.
Dia sering bertualang dari benua ke benua
tapi tidak pernah bertanya
apakah jalannya ada peta
atau kesesatan menanti di hujungnya.
Di laut, di gurun, di belantara
dia kembara sendirian
walau di sisinya ada teman.
Aku sering menemaninya
menyusuri lorong gelap, laut saujana,
riuh manusia, dan denai misteri
tapi kami diam sejuta kata
bermonolog dan mencari wujud diri
tapi aku hanya menemukan diriku
dan tak juga kutemukan dirinya.
Segala yang dilihatnya
ditanggapi dengan akal dan rasa
dia menduga dan mentafsir
gerak mega atau desah pasir.
Dia membuka cakerawala fikir
ditatangnya fenomena
dilapahnya noumena
dibongkarnya laut falsafah
mencari mujarad mutiara hikmah
lalu digubah dengan bahasa
dalam kelarai yang bernyawa.
Sesekali dia membenahi dada
gadis sepi di pinggir Chao Phraya
mengutip sendu sejarah yang bergulir
menggubahnya jadi nilam kehidupan.
Di tengah kabus West Lake Hangzhou
Dia menangkap seekor rama-rama
membilang warna pada sayapnya
dan berkongsi lara sepasang kekasih
dalam legenda cinta yang disejarahkan.
Di balik luka perang Kemboja
ditemukannya sepotong cinta
berlegar di dunia angin
dan luka sejarah sembuh di bait puisinya.
Namun lelaki petualang ini
tidak selamanya di rantau yang jauh
setelah kembara dan berfikir jenuh
dia akan kembali ke desanya yang hilang
mencari asal diri
di celah rumpun rembia
lumut telaga, pucuk kelapa, mihrab sepi,
rimbun api-api, jerit bocah bermain guli,
jeling gadis di balik jendela, dan ratib zikir
meranum di dinihari.
Lelaki ini
biarpun sering bertualang
dia tak pernah lupa jalan pulang.
Mohamad Saleeh Rahamad
Kuala Lumpur
5 November2010
Baca puisi PENA dan acara Sumbangsih untuk Penulis Muda Mastera SM Zakir
ps: disember 16-18, berlangsung perhimpunan penulis muda nasional 2011. saya diundang, namun berhalangan. selamat semuanya!
Comments
ya, puisi hebat oleh penyair yang hebat untuk sasterawan yang hebat!
terima kasih masih sudi singgah dan jumpa di sini. ya, banyak yang kita kagumi dalam hidup...